Bupati Pati Beri Bekal 18 Ilmu Kepemimpinan kepada 56 Calon Kepala Desa Terpilih
Bupati Pati Haryanto menyampaikan materi tentang Kepemimpinan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam Diklat Pengarahan dan Pembekalan kepada
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Bupati Pati Haryanto menyampaikan materi tentang Kepemimpinan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam Diklat Pengarahan dan Pembekalan kepada Calon Kepala Desa Terpilih Hasil Pilkades Serentak Gelombang III Tahun 2019 Kabupaten Pati, Rabu (5/2/2020).
Diklat yang diikuti 56 calon kepala desa terpilih tersebut diselenggarakan di Viola Room 1 Hotel New Merdeka Pati.
Diklat tahap kedua ini diselenggarakan mulai 3 hingga 8 Februari.
• Ini Reaksi Ashanty saat Anang Hermansyah Peluk Tiara di Panggung Indonesian Idol
• Kata Risma Setelah Baca Surat Permohonan Maaf dari Penghinanya: Saya Wajib Memberikan Maaf
• Misteri Siswi SMP Meninggal di Gorong-gorong, Ayah Delis Sudah 2 Minggu Tak Masuk Kerja
• Jelang Jamu PSIS Semarang: Jacksen F Tiago Siapkan Sosok Ini untuk Jadi Predator Menakutkan Lawan
Sebelumnya, pada 27 Januari hingga 1 Februari 2020, telah dilaksanakan diklat tahap pertama yang diikuti 65 calon kepala desa terpilih.
“Pemimpin adalah orang yang mampu dan pandai mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu,” ujar Haryanto.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga menyampaikan 18 ilmu kepemimpinan menurut buku “Misteri Gajah Mada” karya Purwadi.
Tiga ilmu paling awal di antara delapan belas ilmu kepemimpinan itu ialah Wijaya, Mantriwira, dan Natangguan.
“Wijaya artinya, seorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang tenang, sabar, dan bijaksana serta tidak lekas panik dalam menghadapi berbagai persoalan.
Sebab, hanya dengan jiwa yang tenanglah masalah akan dapat dipecahkan,” urai dia.
Mantriwira, lanjut Haryanto, berarti bahwa seorang pemimpin harus berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan, tanpa terpengaruh tekanan dari pihak mana pun.
Adapun Natangguan berarti bahwa seorang pemimpin harus mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan sebagai tanggungjawab dan kehormatan.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto membahas kedelapan belas ilmu kepemimpinan tersebut secara tuntas.
Menurutnya, jika para kepala desa lebih dulu mengenali teori kepemimpinan ini, pengimplementasiannya akan relatif lebih mudah dibanding jika tidak mengetahuinya.
“Namun demikian, memang tetap tidaklah mudah menerapkan ini semua.
Niatkanlah ini untuk mencari pahala dan kepuasan.