Demi Kemanusiaan, Seorang WNA Diikutkan Dalam Observasi di Natuna
Satu WNA ikut bersama rombongan WNI yang dievakuasi pemerintah dari China, dan kini ikut diobservasi di Natuna.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membenarkan adanya satu warga negara asing (WNA) yang ikut dievakuasi ke Indonesia akibat mewabahnya virus Corona di China.
Satu WNA tersebut ikut bersama rombongan WNI yang dievakuasi pemerintah dari China, dan kini ikut diobservasi di Natuna.
Terawan mengatakan alasan ikut dievakuasinya WNA tersebut karena alasan kemanusiaan.
Anak dan istri dari WNA tersebut, merupakan warga Indonesia yang dievakuasi pemerintah.
• Seorang Pekerja Rumah Tangga Asal Indonesia Terjangkit Virus Corona di Singapura, Kini Diisolasi
• Kisah Bupati Sragen Tolak Permintaan Keponakan Ingin Jadi PNS, Ini Alasannya
• King of The King Dony Pedro Ternyata Anggota TNI AD Aktif di Infanteri, Kini Diperiksa di Pomdam
• Nyaleg Gagal, Pasutri di Sragen Buka Warung Soto, Kini Keuntungan Sebulan hingga Puluhan Juta
• Soal Wacana Pemulangan Eks ISIS, Anggota DPR: Jangan Sampai Indonesia Dibilang Pelindung Teroris
"Kamu tega enggak meninggalkan suaminya," kata Terawan di Istana Bogor, Selasa, (4/2/2020) sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com.
Terawan mengatakan WNA tersebut berasal dari Eropa.
Ia belum menanyakan pasti asal negara WNA tersebut.
Menurut Terawan ikut dievakuasi WNA tersebut tidak menyalahi aturan.
Secara keimigrasian tidak ada masalah orang Eropa ke Indonesia.
Terawan mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang arif.
Oleh karena itu tidak mungkin meninggalkan seorang suami di China yang dilanda wabah virus Corona, sementara anak dan istrinya dibawa ke Indonesia.
"Karena ini juga kemanusiaan. Anaknya sama istrinya dibawa. Kita ini bangsa Indonesia bangsa yang arif. Yang betul-betul ingin membantu semua orang. Tapi juga ingin melindungi bangsa dan negara kita," pungkasnya.
Presiden Jokowi berterimakasih
Sementara itu, kepada warga Natuna yang daerahnya dijadikan lokasi karantina, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih.
Natuna dipilih menjadi lokasi karantina bagi 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, lantaran adanya penyebaran virus corona di sana.
"Saya juga terima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020) sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan, awalnya pemerintah memiliki opsi mengarantina 238 WNI itu selain di Natuna.
Jokowi mengungkapkan, Biak di Papua merupakan opsi selain Natuna sebagai lokasi karantina.
Namun, pemerintah memilih Natuna sebagai lokasi karantina karena di sana fasilitasnya lebih lengkap dibandingkan dengan Biak.
Selain Biak, Morotai di Maluku Utara juga menjadi opsi selain Natuna.
"Memang kemarin ada beberapa alternatif.
Ada yang kemarin Morotai misalnya, Biak.
Karena kita memerlukan untuk turun itu memerlukan landasan sehingga (pesawat) kita bisa turun," ujar Jokowi.
"Tidak semua pulau bisa dipakai.
Kita mengukur tingkat kesiapan tim kesehatan yang ada di situ.
Sehingga, keputusan dari tim adalah di Natuna," ucap Kepala Negara.
Rencana pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan sebenarnya ditolak oleh warga Natuna.
Penolakan itu dilakukan di depan Markas Koramil Ranai, Kabupaten Natuna, Sabtu (1/2/2020) siang.
Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, warga Natuna berkumpul sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan aksinya sehingga membuat akses menuju Bandara Lanud Raden Sadjad tertutup.
Bahkan, mereka masih berada di halaman depan Koramil Ranai guna memastikan pemerintah pusat membatalkan rencana dijadikannya Kabupaten Natuna sebagai lokasi karantina.
Wan Sofyan, tokoh masyarakat Ranai yang dihubungi melalui telepon, mengatakan, apa pun alasannya, mereka tetap tidak mau menerima WNI dari Wuhan yang akan dikarantina di Natuna.
"Saya yakin tidak ada daerah yang mau jika daerahnya dijadikan sebagai lokasi karantina warga dari lokasi penyebaran virus mematikan," kata Wan, Sabtu (1/2/2020). (*Kompas.com/Tribunnews)
• Robert Alberts Bocorkan Dua Nama Pemain Asing Persib Bandung untuk Liga 1 2020, Sedang Negosiasi
• Soal Wacana Pemulangan Eks ISIS, Anggota DPR: Jangan Sampai Indonesia Dibilang Pelindung Teroris
• Pikat Investor, Bupati Banyumas Siapkan Kawasan Industri Seluas 43 Hektar di Wangon