Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polemik ISIS

Kabur dari ISIS, WNI Ini Ceritakan Kekejaman Kehidupan di Sana: Ngeri Banget

Nurshadrina Khaira Dhania warga Indonesia dari 18 mantan simpatisan ISIS pulang ke Indonesia Agustus 2017 lalu. Ia menceritakan kejamnya hidup di ISIS

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Kabur dari ISIS, WNI Ini Ceritakan Kekejaman Kehidupan: Ngeri Banget 

TRIBUNJATENG.COM- Nurshadrina Khaira Dhania dan  warga Indonesia dari 18 mantan simpatisan ISIS pulang ke Indonesia Agustus 2017 lalu.

Nurshadrina (19) mengaku tertipu dengan seluruh janji dan propaganda ISIS yang dia dapatkan dari internet.

Kehidupan yang lebih baik di bawah konsep negara khilafah pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi tidak dia temukan sesampainya di Suriah sejak Agustus 2015.

"Propaganda mereka bagus, indah, kehidupan di sana nyaman tentram damai penuh keadilan. Jadi seperti sudah terbutakan. Seperti berita kejelekan mereka hilang begitu saja," ujar Nurshadrina dalam talkshow "Rosi" episode Pengakuan Anggota ISIS, di Kompas TV, Kamis (14/9/2017).

"Kami niatnya hanya ingin hidup saja di bawah naungan mereka, di bawah naungan khilafah itu," ucapnya.

Pengakuan WNI Sepulang dari Suriah, ISIS Perlakukan Perempuan Seperti Pabrik Anak, Dipaksa Nikah

Striker PSIS Bruno Silva Dilempari di Stadion Citarum

Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis

Kecelakaan Mobil Vs Truk di Tol Bawen-Salatiga Tewaskan 1 Orang, Mobil Tak Berbentuk

Namun, sesampainya di sana, Nurshadrina justru diperlakukan tidak manusiawi.

Kaum perempuan yang berasal dari luar Suriah ditempatkan di sebuah asrama yang tidak layak dan kotor.

Sementara kaum laki-laki dipaksa untuk ikut berperang.

Kaum perempuan didata berdasarkan statusnya, antara yang sudah berkeluarga, belum menikah, dan janda.

Setelah itu ditempatkan secara terpisah di asrama tersebut.

Nurshadrina menuturkan, hampir setiap hari para anggota ISIS mendatangi asrama tersebut.

Mereka mendatangi pimpinan asrama untuk meminta perempuan yang belum menikah atau janda untuk dijadikan istri.

Secara paksa, para pejuang ISIS itu melamar seorang perempuan yang disukainya tanpa peduli apakah perempuan itu mau atau tidak.

"Mereka meminta istri ke pimpinan asrama kami karena pimpinan asrama kami punya daftar siapa saja yang masih single dan yang janda," kata Nurshadrina.

"Mereka datang, 'saya mau yang ini', datang pagi-pagi untuk melamar dan sorenya sudah minta jawaban. Secepat itu minta jawaban, harus kawin. Saya secara pribadi fighter ISIS itu menganggap perempuan hanyalah sebagai pabrik anak saja," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved