Virus Corona
China Akhirnya Izinkan Pakar Kesehatan AS Bantu Perangi Virus Corona
China akhirnya mengizinkan pakar kesehatan Amerika Serikat masuk ke negara itu sebagai bagian dari upaya WHO membantu memerangi virus corona.
TRIBUNJATENG.COM - Data terakhir per hari ini, Jumat (7/2/2020), sebanyak 638 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.
Kasus yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona sebanyak 31.480.
Hingga kini, tercatat 26 negara yang mengonfirmasi penyakit tersebut.
• Heboh Telur Asin Diduga Palsu di Banyumas, Pedagang: Rasanya Getir dan Berwarna Hitam Kecoklatan
• Afifah Ifahnda Pemeran Zahra di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Ini Aktivitasnya Kini
• Berbagi Foto Selfie, Wanita Ini Tak Sadar Dirinya Tak Sendiri
• Dulu Dibuang-buang karena Hanya Dianggap Makanan Ular, Kini Porang Laku Keras di Pasar Ekspor
Selain di China, kasus kematian karena corona juga dilaporkan terjadi di Filipina.
Mengutip South China Morning Post, Jumat, Otoritas Kesehatan China menyebutkan, kematian akibat epidemi virus corona pada Kamis (6/2/2020) menyebabkan 73 orang meninggal.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 69 orang meninggal di Provinsi Hubei.
Dengan demikian, total korban tewas di Hubei naik menjadi 618.
China izinkan pakar kesehatan AS masuk
Melansir Straitstimes, China akhirnya mengizinkan pakar kesehatan Amerika Serikat masuk ke negara itu sebagai bagian dari upaya WHO membantu memerangi virus corona yang telah menyebar dengan cepat dan jumlah kasus terus meningkat.
Gedung Putih menyebutkan, China telah menerima tawaran pengerahan para ahli AS sebagai bagian dari misi WHO.
Para ahli ini akan datang untuk mempelajari dan membantu memerangi virus corona yang muncul di ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan.
Sikap tersebut berkebalikan dari sikap sebelumnya.
Pada Senin (3/2/2020), China sempat menuduh AS menyebarkan ketakutan dengan menarik warganya keluar dan membatasi perjalanan.
"Washington 'secara tak henti-hentinya memproduksi dan menyebarkan kepanikan'," demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying kepada wartawan.
Pejabat China mengatakan, pihaknya menyayangkan sikap Amerika Serikat.
Pasalnya, saat mengumumkan status darurat kesehatan internasional, WHO meminta agar tak ada pembatasan perdagangan dan perjalanan.
"Justru negara-negara maju seperti Amerika Serikat dengan kemampuan dan fasilitas pencegahan epidemi yang kuat yang telah memimpin dalam memaksakan pembatasan berlebihan yang bertentangan dengan rekomendasi WHO," kata dia.
Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan Nasional Nancy Messonnier mengatakan, partisipasi AS akan bermanfaat karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
"Para ilmuwan yang sangat kuat yang memiliki banyak pengalaman teknis dalam penyakit yang sangat mirip," kata dia, seperti dikutip SCMP. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona: 638 Orang Meninggal Dunia, China Akhirnya Izinkan AS Membantu"
• Bea Cukai Hentikan Sebuah Truk dari Jepara di Tol Batang, Bawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal
• Ayahnya Tinggalkan Keluarga Demi Jennifer Dunn, Ini Doa Shafa Harris Untuk Faisal Harris
• Konflik di Barcelona, Peluang Messi Pindah ke Juventus Bergabung dengan Ronaldo
• Baim Wong Beli Bayi Caracal Cat, Kucing Afrika Sebesar Anak Singa untuk Kelahiran Tiger Wong