Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Beberapa Tahun Terakhir Abrasi Telah Hilangkan 10 Meter Bibir Pantai Ngebom Kendal

Siklus tahunan angin barat laut berdampak pada terkikisnya bibir pantai. Bibir pantai Ngebom Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Seorang warga tengah mebenahi batu-batuan yang diletakkan di depan rumah dekat pantai guna memecah gelombang, Kamis (13/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Siklus tahunan angin barat laut berdampak pada terkikisnya bibir pantai.

Bibir pantai Ngebom Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal hilang sekiranya 10 meter dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena alam yang biasa disebut sebagai abrasi ini juga berdampak pada sebagian warung atau rumah di pinggir pantai.

BREAKING NEWS: Tak Diberi Rokok, Dua Remaja Tusuk Sopir Truk di Teluk Penyu Cilacap

Siswi SMP Purworejo Dibully, Ganjar: Saya Telepon Kepala Sekolahnya, Besok Disdik Ambil Tindakan

Begini Reaksi Ariel NOAH Saat Ditanya Kapan Nikah: Gue Bukan Kaya Orang yang Belum Pernah Menikah

Soal WNI Eks ISIS, Fadjorel Rachman Singgung Kerja Prabowo, Reaksi Fadli Zon Bikin Najwa Tertawa

Jaman (70) pemilik warung sekaligus tempat tinggal di pinggir pantai mengatakan, dirinya dengan biaya sendiri harus mengganti ratusan sak yang rusak terhempas air laut tiap tahunnya.

Pada awalnya, laki-laki 2 anak ini harus berjibaku membendung ombak air laut 2012 silam.

Seribuan sak pasir ditambah 5 truk batu-batuan ditata setinggi 3 meteran di depan rumahnya.

Hal itu dimaksudkan agar ombak yang datang akan terpecah dan terhalang sebelum memasuki rumahnya.

"Ini ya (biaya) saya sendiri.

Bagaimana lagi satu-satunya tempat tinggal dan mata pencaharian keluarga harus dijaga semaksimal mungkin," terang Jaman, Kamis, (13/2/2020) di lokasi.

Agar tidur nyenyak kala ombak besar, Jaman harus mengganti sak-sak yang sekiranya sudah rusak karena ombak air laut.

Terakhir pekan lalu, dirinya menggantu 100-an sak pasir dengan yang baru.

Hal itu dilakukan agar penahan ombaknya tetap kokoh tak sampai merobohkan rumahnya.

Apalagi, keluarga Jaman pernah mengalami banjir gelombang air laut yang merusak beberapa alat elektronik beberapa tahun lalu.

Ia berharap pemerintah daerah ataupun dinas terkait agar melakukan tindakan dalam mencegah abrasi, terlebih menyelamatkan pantai itu sendiri.

"Ada 4 warung yang sudah roboh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved