Wabah Virus Corona
Vaksin Covid-19 Baru Siap 18 Bulan Lagi, WHO Sebut Virus Corona Musuh Publik Nomor 1
Kepala Badan Kesehatan Dunia atauWorld Health Organization ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa wabah virus corona China menimbulkan
Menurutnya, masa karantina selama dua pekan di barak tentara di Natuna dinilai sudah cukup. Durasi waktu tersebut dikatakan sudah mengukur bahwa program inkubasinya sudah selesai.
Meskipun demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap WNI yang pernah berdomisili di Wuhan itu.
Seperti yang dilakukan pihaknya terhadap empat mahasiswi yang sudah pulang sebelumnya.
Sesampai di Indonesia empat mahasiswi itu sudah diperiksa di Jakarta dan melakukan serangkaian pemeriksaan di RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas.
Masyarakat dihimbau untuk tidak takut dan mengucilkan mereka, hanya karena takut tertular virus corona.
Sebanyak 238 WNI asal China dipulangkan pemerintah pada awal Februari lalu. Mereka kemudian dikarantina di Natuna dan melakukan sejumlah proses inkubasi selama 14 hari.(mam)
Update Jumlah Korban Virus Corona
Update informasi terbaru pasien wabah virus corona per Rabu (12/2/2020) pagi.
Sejak mewabahnya virus hingga kini ada 44.789 kasus dan 1.112 orang yang meninggal.
Kemudian, 4.465 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Berikut ini rincian kasus, negara, dan jumlah orang yang meninggal serta sembuh dari virus corona, dilansir Tribunnews dari thewuhanvirus.com pada Rabu (12/2/2020), hingga pukul 07.00 WIB.
1. China
Terinfeksi: 44.311
Meninggal dunia: 1.110
Sembuh: 4.413
2. Jepang
Terinfeksi: 163
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 4
3. Singapura
Terinfeksi: 47
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 9
4. Thailand
Terinfeksi: 33
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 10
5. Hong Kong
Terinfeksi: 49
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 0
6. Korea Selatan
Terinfeksi: 28
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 4
7. Taiwan
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
8. Jerman
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
9. Amerika Serikat
Terinfeksi: 13
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
10. Australia
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 5
11. Macau
Terinfeksi: 10
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
12. Vietnam
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 6
13. Malaysia
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
14. Perancis
Terinfeksi: 11
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
15. Kanada
Terinfeksi: 7
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
16. India
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
17. Uni Emirat Arab
Terinfeksi: 8
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
18. Italia
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
19. Inggris
Terinfeksi: 8
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
20. Rusia
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
21. Filipina
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 2
22. Nepal
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
23. Kamboja
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
24. Srilanka
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
25. Finlandia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
26. Swedia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
27. Spanyol
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
28. Belgia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
Total keseluruhan, ada 44.828 kasus, 1.112 orang yang meninggal, dan 4.465 orang sembuh dari virus corona.
Pemecatan Pejabat China
Pemerintah China telah memberhentikan beberapa pejabat senior karena penanganan mereka terhadap wabah koronavirus yang saat ini mecapai lebih dari 1.000 korban meninggal.
Diwartakan Tribunnews yang mengutip dari bbc.com, sekretaris partai Komisi Kesehatan Hubei, dan ketua komisi adalah orang-orang yang diberhentikan dari pekerjaannya.
Mereka merupakan pejabat paling senior yang akan diturunkan pangkatnya.
Wakil direktur Palang Merah setempat juga diberhentikan karena kelalaian tugas pada penanganan sumbangan.
Dua pejabat partai Hubei akan digantikan oleh tokoh nasional yaitu wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Wang Hesheng.
Berbicara kepada kantor berita Reuters, pakar pernapasan Tiongkok terkemuka Zhong Nanshan mengatakan, virus itu mencapai puncaknya di China bulan ini dan wabahnya mungkin akan berakhir pada bulan April mendatang.
Dia mendasarkan perhitungan pada pemodelan matematika, peristiwa terbaru dan juga tindakan pemerintah.
Menurut media pemerintah, ada ratusan pemecatan untuk para pejabat.
Meskipun dilakukan pemberhentian, bukan berarti mereka dipecat secara keseluruhan.
Kemungkinan yang terjadi bisa saja adanya penurunan pangkat.
Selain dikeluarkan dari jabatannya, para pejabat juga dihukum oleh Partai Komunis yang berkuasa.
Sebagai contoh, wakil kepala badan amal Palang Merah yang dikelola pemerintah, Zhang Qin, diberi peringatan intra-partai yang serius dan juga masalah administrasi yang serius.
Awal bulan ini, wakil kepala biro statistik Wuhan telah diberhentikan dari jabatannya, dengan sanksi yang sama karena melanggar peraturan terkait untuk mendistribusikan masker wajah.
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas China semakin dikritik karena penanganan krisis mereka.
Kematian seorang dokter yang peringatan awalnya ditekan oleh pihak berwenang memicu kemarahan publik.
Beijing telah mengirim tim dari lembaga anti-korupsi tertinggi ke Hubei untuk menyelidiki perawatan Dr Li oleh polisi.
Kebijakan China Diprotes
Kebijakan yang diambil Pemerintah China untuk mengunci/isolasi Kota Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran wabah virus corona membuat warga terperangkap.
Dikutip dari Kompas.com, warga perempuan bernama Wei tinggal di Wuhan itu menuturkan, pihak berwajib meminta mereka untuk tinggal di dalam rumah selama mungkin.
"Namun karena tidak banyak kebutuhan pokok di toko saat kami mendatanginya," katanya.
"Jadi kami harus sesering mungkin keluar untuk membeli," tambahnya.
Sementara itu, Beijing sempat dibanjiri kritikan internasional.
Hal itu lantaran Beijing diduga berusaha menutupi jumlah korban virus corona.
Di saat yang bersamaan, Beijing juga dipuji World Health Organization (WHO). (tribun network/kpc)
• BERITA LENGKAP : Siswi SMP Purworejo Dibully, Beredar Wajah 3 Pelaku Saat Ditangkap, Netizen Kesal
• Beredar Video Kedua Siswi SMP Purworejo Dibully, Perekam Diduga Perempuan, Ganjar Telepon Bupati
• Ternyata Ini Nama Perempuan Abash Pacar Lucinta Luna, Lucinta Ditempatkan di Sel Khusus Wanita
• 5 Hari Tersesat di Hutan, Deki Bertemu Gadis Kecil dan Pria Misterius yang Hilang Didekati