Berita Solo
Munomen Pers Nasional Bersolek Kian Modern, Dulu Kuno Sekarang Serba Digital
Monumen Pers Nasional (MPN) yang berada di Jalan Gajahmada Timuran, Banjarsari, Solo kini telah bersolek.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Monumen Pers Nasional (MPN) yang berada di Jalan Gajahmada Timuran, Banjarsari, Solo kini telah bersolek.
Tampilannya kini kian modern dengan visual yang tersaji di berbagai layar di beberapa sudut ruangan.
Kepala MPN, Widodo Hastjaryo mengatakan, pembenahan tampilan Monumen Pers ini akan meninggalkan kesan dari yang semula serbagelap dan kuno, kini menjadi lebih terang dan serbadigital.
• Dipo Latief Pernah Kunci Azka di Kamar Mandi, Nikita Mirzani: Cara Dia Ngajarin Anak Itu Danger
• Nikahi Warga Cilacap, Bule Belanda Ini Nafkahi Istri dengan Jualan Kebab di Teluk Penyu
• Temukan Kebahagian Baru Setelah Dipecat dari Dirut TVRI, Helmy Yahya: Saya Harus Move On
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Warga Surabaya Tewas dalam Kecelakaan Bus Vs Truk di Tol Ungaran
Di monumen yang semula adalah gedung Societiet Mangkunegaran ini pengunjung bisa mengetahui tokoh-tokoh pers Indonesia dengan berbagai tampilan visual dan patung.
Sejarah perkembangan pers sejak zaman sebelum Indonesia merdeka bisa dilihat dari koleksi mesin produksi media cetak dan koran-koran maupun majalah yang tersedia di sana.
Bahkan para jurnalis yang menjadi korban kekerasan karena berita juga bisa disimak sebagai wahana edukasi.
"Dahulu MPN lebih kelihatan gelap dan serba kuno, kini semuanya telah menjadi digital," kata Widodo dalam sambutannya dalam peluncuran ruang pamer MPN, Jumat (14/2/2020).
Diubahnya gaya tampilan di ruang pamer MPN ini diharapkan akan mengubah pula paradigma pengunjung.
Generasi muda yang bertandang pun akan kian betah, selain sebagai tempat yang akan informasi sejarah, juga bisa berswafoto di dalamnya dengan latar koleksi-koleksi menarik.
"Dengan menggunakan teknologi ini akan membuat seluruh informasi tentang pers akan lebih mudah dicerna oleh pengunjung yang datang," ucapnya.
Sementara, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktyo berujar, MPN tidak sekadar tempat menyimpan dokumen bersejarah perihal pers Indonesia.
Tapi juga sebagai wahana edukasi dan rekreasi untuk kalangan luas.
"Banyak cerita-cerita heroik yang inspiratif yang dilakukan oleh para tokoh pers zaman dahulu ketika memperjuangkan kemerdekaan.
Orientasinya tidak sekadar tempat menyimpan dokumen dan barang sejarah, tapi juga tempat edukasi dan rekreasi," ucapnya.
Untuk memenuhi keinginan publik dan mengikuti perkembangan teknologi, MPN akan terus dilakukan pembaruan.
Rencananya, akhir tahun ini akan kembali diperbarui tampilannya.
"Yang ini dioptimalkan dulu. Pembaruan kedua nanti rencana akhir tahun," ucapnya. (goz)
• BREAKING NEWS : Kecelakaan 2 Truk dan 1 Motor di Pertigaan Hanoman, Ardian Bersyukur Masih Hidup
• Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha Hingga Rp 45 Miliar di Jawa Tengah