Berita Batang
Kisah Mantan Pegawai TU Banting Setir Jadi Perajin Miniatur Bus, Omset Lebihi PNS
Dari kecintaannya terhadap bus, Khairul Amri pun mencoba belajar secara otodidak membuat miniatur bus.
Penulis: dina indriani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Dari kecintaannya terhadap bus, Khairul Amri pun mencoba belajar secara otodidak membuat miniatur bus.
Tangan terampil pria yang tinggal di Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang ini pun menghasilkan miniatur bus dengan detail yang cukup mirip.
Tak disangka, miniatur bus yang dibuatnya banyak dilirik para pencinta bus hingga perusahaan bus di berbagai daerah.
• Kecelakaan di Tol Bawen Semarang, Mobil Terios Tergelincir Gara-gara Lewati Genangan Air
• 56 Sertifikat Dibatalkan BPN, Warga Kebonharjo Semarang Pasang Spanduk Siap Berperang
• Rel Kereta di Tugu Semarang Rentan Renggut Nyawa, Anehnya Semua Korban Tidak Sedang Menyeberang
• DRAMATIS! Detik-detik Penangkapan AKP David, Polisi BNN Gadungan di Jalan Raya Sragen


Sudah selama lima tahun pria yang akrab disapa Amri ini menggeluti bisnis kerajinan miniatur bus.
Awalnya, membuat miniatur bus hanya untuk menambah penghasilan dari pekerjaan utamanya sebagai pegawai tata usaha di sebuah sekolah dasar.
Namun, seiring berjalannya waktu banyaknya pesanan sempat membuat Amri kewalahan.
Hingga akhirnya Amri memilih untuk keluar dari pekerjaannya dan fokus berbisnis kerajinan miniatur bus.
"Tadinya saya bekerja pegawai TU, untuk membuat miniatur mungkin saya kerjakan separuh waktu."
"Alhasil saya keteteran dalam mengerjakan miniatur bus, akhirnya saya pilih keluar dari pekerjaan sebelumnya dan fokus usaha miniatur bus," tutur Amri kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/2/2020).
Saat ini Amri bisa mengerjakan tiga sampai lima bus dalam satu bulan.
"Sebelumnya mungkin pengerjaan satu bulan satu bus, alhamdulillah sekarang karna lebih banyak waktu dan lebih fokus jadi bisa tiga sampai lima bus," tambahnya.
Untuk proses pembuatan, pertama kali dia mendesain rangka miniatur bus, memotong mika dan acrylic sesuai dengan ukuran, perekatan, dan finishing.
Biasanya perbandingan miniatur dengan bus asli menggunakan skala 1 banding 20.
Dalam membuat produknya, Amri mengutamakan detail produk, kerapian, kemiripan hingga ketepatan waktu pengiriman.
Produk miniatur bus yang dibuatnya, dijual dari harga Rp 1,4 Juta hingga Rp 3,5 Juta bergantung kerumitan produk.
"Untuk harganya sendiri bergantung kerumitan, dan detail produk ya misalnya pintu, bagasi bisa dibuka, serta roda bisa berbelok," ujarnya.
Amri juga menerima pemesanan sesuai request mulai desain bus lokal ataupun luar negeri.
"Asal ada contoh gambarnya inshaallah saya bisa menggarapnya, kalau sekarang saya sedang membuat permintaan miniatur bus double decker yang memang sedang tren," pungkasnya. (din)
• Pesan Milea Adnan Hussain Kepada Penonton Film Dilan & Milea: Tak Ada Perpisahan Selama Tetap Cinta
• Matur Suwun Pak! Seru Suseno Sambil Rekam Wajah Pembuang Sampah di Sungai Bengawan Solo
• Seusai Disunat, Betrand Peto Minta Sesuatu ke Sarwendah, Ruben Onsu: Gara-gara Anak ABG
• Pria Nguter Sukoharjo Tewas Tersetrum, Polisi: Jangan Sembrono Perbaiki Jaringan Listrik Sendiri