Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tagar Kembalikan Bidikmisi Trending Twitter Hari Ini, Ada Apa?

Tagar kembalikan Bidikmisi trending Twitter hari ini, Minggu (16/2/20). Sebanyak 22 ribu cuitan menggunakan tagar kembalikan Bidikmisi tersebut.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOLASE TRIBUN JATENG
Tagar Kembalikan Bisi Misi Trending Twitter, Ada Apa? 

TRIBUNJATENG.COM- Tagar kembalikan Bidikmisi trending Twitter hari ini, Minggu (16/2/20).

Sebanyak 22 ribu cuitan menggunakan tagar kembalikan Bidikmisi tersebut.

Berikut cuitan netizen yang menggunakan tagar kembalikan Bidikmisi:

@OemarBakri28: T*i anying lah bidikmisi bidikmisi tolong lah tolong ini ya nyadar diri yang dapet bidikmisi tolong nyadar kalo mampu gak usah pake bidikmisi kan itu duit bidikmisi duit gua juga pake sistem ukt silang, gua reguler ajah hp ram kentang tolong lah kesadaran ini
#kembalikanbidikmisi

@silverlogyc: Kuota diperbesar tapi caranya dipersulit.
Kenapa harus lanjutan KIP? temen2 saya yg punya KIP kebanyakan malah orang mampu. Gimana nasib kami yang memang bener2 kurang mampu dan gak punya KIP? Ngurus KIP dulu? Hell-o itu gak sehari dua hari jadi.
#kembalikanbidikmisi
#saveSKTM

@HerliantiPutri: Saya dari keluarga tidak mampu yang TIDAK MEMILIKI KIP ingin berkuliah. Tolong lihat saya, Saya juga ingin berkuliah. memang kuotanya diperbanyak, tapi Cara mendapatkannya dipersulit. bagaimana dengan orang yang mempunyai KIP namun tidak akan kuliah! TOLONG! #kembalikanbidikmisi

@Ratna18760966: Gak semua yang layak mendapat bidikmisi mempunyai KIP, sedih banget udah berharap lebih. ayolah kalian katanya ingin yang terbaik generasi yang bagus tapi kenapa malah memutuskan semangat,harapan,dan kesempatan?
Sadar dong yg bkin kebijakan

#kembalikanbidikmisi
#saveSKTM

Diketahui, Pemerintah bakal mengintegrasikan dan mengubah program beasiswa Bidikmisi dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Betrand Peto Nangis Kenceng saat Disunat, Ruben Onsu: Sampai Ada Orang Lahiran, Bayinya Masuk Lagi

DRAMATIS! Detik-detik Penangkapan AKP David, Polisi BNN Gadungan di Jalan Raya Sragen

Jet Tempur Modern Milik Arab Saudi Jatuh Ditembak Rudal di Yaman, 2 Awak Ditangkap

Disambut Khofifah di Bandara Juanda, Mahasiswa Wuhan dari Karantina di Natuna: Saya Nggak Nyangka

Program beasiswa Bidikmisi bakal berubah sepenuhnya menjadi KIP Kuliah.

Para penerima KIP pada jenjang sekolah bakal langsung terdata pada KIP Kuliah.

"Untuk yang tidak mampu secara akademik pemerintah menyediakan beasiswa yang dulu namanya Bidikmisi, sekarang kita ganti istilahnya saja dan diintegrasikan dengan sistem nasional yaitu KIP kuliah," ujar Wakil Ketua I Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Menurut Nasih, program KIP Kuliah memudahkan calon mahasiswa yang kurang mampu karena sudah terdata di KIP untuk jenjang sekolah.

"Kartu Indonesia Pintar kuliah ini kelanjutan dari KIP SD, SMP, SMA. Sehingga kami di Kemendikbud memudahkan mereka yang dulu diidentifikasikan kelompok miskin akan dijamin ikut kuliah," jelas Nasih.

Terkait nominal bidik misi dan KIP tidak berubah yaitu sebesar Rp 650.000 per bulan dan Rp 2,4 juta per semester, yang masuk ke rekening perguruan tingginya.

Bedanya dengan Bidik Misi, tahap awal KIP Kuliah diprioritaskan untuk mahasiswa yang kuliah di bidang science dan vokasi.

Jika mahasiswa yang saat sekolah SMA sederajat sudah memiliki KIP maka eligible mendapatkan KIP Kuliah.

Namun, diduga KIP Kuliah ini belum terbit, sehingga para mahasiswa dan calon mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) kebingungan.

Sehingga netizen ramai-ramai menuliskan tagar kembalikan bidik misi.

Tak hanya itu, bahkan ada pula yang menuliskan petisi online agar sistem bidik misi diberlakukan kembali.

Sebuah petisi di laman penggalangan petisi, Change.org pun terbit, dalam rangka menuntut Presiden Joko Widodo, mengembalikan Bidik Misi.

Seorang perempuan dari Pringsewu, Lampung, Lia Amelia menggalakkan penandatanganan petisi ini dengan seruan ‘Halo! Apa kabar KIP Kuliah? Jika belum siap #kembalikanBidikMisi’

“Saya bukan dari keluarga berada yang uangnya di mana-mana. Saya dan sebagian besar pejuang PTN 2020 di Indonesia hanya mampu berpegang pada tiang regulasi pemerintah,

"berpegang erat pada bantuan pemerintah,bagaimana kami mau meringankan beban orang tua kami yang tidak mampu secara finansial kalau pendaftaranya pun dipersulit,lalu apakabar kami yang juga tidak ada KIP?

"Dan juga dipersulit dengan tidak bisanya penggunaan SKTM untuk para pendaftar KIP-K. Saya menulis ini bukan semata-mata untuk menjatuhkan atau sebagainya,saya hanya resah dan terpanggil untuk membuat petisi ini untuk mewakili teman-teman yang berjuang bersama saya tahun ini,saya hanya ingin kepastian untuk kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentang KIP-K yang sampai sekarang tidak beredar kabar sama sekali padahal pendaftaran SNMPTN sudah berjalan.

"Mohon maaf jika memang saya lancang,saya hanya ingin mengatakan bahwasanya untuk para pengendali kebijakan yang mencanangkan kebijakan pengedaran KIP-K ini jika memang belum siap mohon #kembalikanbidikmisi.

Untuk teman-teman yang sedang berjuang di jalan juang ini bersama saya,bantu naikkan tagar #kembalikanbidikmisi dan #saveSKTM agar para jajaran perancang tau kita serius dan tidak main-main untuk masalah ini karena kalau membicarakan cita-cita dan masa depan memang tidak boleh main-main.”

Demikian isi penggalangan petisi tersebut.

Petisi tersebut lantas langsung ditandatangi 1579 orang.

Seperti diketahui, seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) untuk tahun 2020 kembali dilaksanakan melalui tiga jalur yakni SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri.

Kuota pada ketiga seleksi tersebut masih sama dibanding tahun 2019, yakni 20 persen untuk SNMPTN, 40 persen untum SBMPTN, dan 30 persen untuk ujian mandiri.

Sementara itu, melalui website bidikmisi.ristekdikti.go.id, mengatakan bahwa pendaftar Bidikmisi diharapkan memiliki KIP/ KPS/BSM.

Namun jika tidak maka bisa menyertakan surat keterangan tidak mampu atau surat lainnya yang membuktikan ketidakmampuan untuk memudahkan verifikasi nantinya.

Anggaran KIP 7,5 Triliun

Pemerintah menganggarkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020.

Dalam RAPBN pemerintah menganggarkan Rp 7,5 triliun, naik 53 persen dari program Bidik Misi tahun 2019.

Program KIP Kuliah ini masuk ke salah satu dari 4 anggaran fokus pemerintah di tahun 2020, yakni anggaran pendidikan sebesar Rp 505,8 triliun.

"Jadi program KIP ini sebagai perluasan dan penyempurnaan Program Bidik Misi yang menyasar masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Sasarannya, kata Sri Mulyani, program KIP Kuliah akan menyasar 818.100 mahasiswa di tahun 2020. Hal ini meningkat dibanding sasaran Bidik misi tahun 2019 yang hanya sebesar 463.600 mahasiswa.

"Dari sasarannya ini hampir 2 kali lipat untuk tahun 2020 yang dibagi dalam 2 kategori, yaitu lanjutan Bidik Misi untuk 389.000 mahasiswa dan mahasiswa baru sebanyak 420.000 ribu," papar Sri Mulyani.

Adapun penerima program ini harus merupakan lulusan dari program KIP sebelumnya, dari keluarga tidak mampu, dan telah diterima di Perguruan Tinggi Nasional maupun swasta yang terakreditasi A.

Selain program KIP Kuliah, pemerintah juga menganggarkan berbagai program pendidikan, antara lain Program Indonesia Pintar dengan sasaran yang sama seperti tahun 2019 sebesar 20,1 juta jiwa dan penerima beasiswa LPDP sebesar 5.000 mahasiswa.

Selain program beasiswa, anggaran pendidikan juga meliputi pembangunan maupun rehabilitasi 55.700 ruang kelas dan bantuan sosial yang bakal disebar ke 54,6 juta jiwa di 271.000 sekolah. (*)

VIRAL: Gubernur Kalteng Paksa Turunkan Pasien Ambulans di Tengah Jalan untuk Tujuan Mulia Ini

Tak Hanya Berseteru dengan Rachel Vennya, Wulan Russell Pernah Sindir Ria Ricis dan Raisa Andriana

Kaya Raya, Ardi Bakrie Hanya Beri Kado Ini di Hari Valentine, Reaksi Nia Ramadhani Pilih Tidur

10 Pucuk Senjata Api Milik Korban Helikopter TNI AD MI-17 Tidak Ditemukan di Antara Puing-Puing

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved