Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Heboh Setelah Safrianus Meningal, 17 Warga Syok Daging Anjing yang Dibagikan Terinfeksi Rabies

Korban diketahui bernama Safrianus Burdin (37). Ia digigit anjing peliharaannya sendiri pada awal September 2025..

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Shutterstock/Victoria Antonova
Ilustrasi Rabies setelah digigit anjing yang muncul akan bergantung pada lokasi dan banyaknya virus yang masuk ke tubuh. 

 

Kronologi 17 Warga Makan Daging Anjing Rabies, Terungkap Setelah Safrianus Sang Pemilik Meninggal Dunia

 

Ringkasan Berita:
 
 
1. Korban rabies bernama Safrianus Burdin (37), digigit anjing peliharaannya sendiri pada awal September 2025
 
2. Malam setelah digigit, ia membunuh anjing tersebut dan memasaknya, lalu membagikan dagingnya ke 17 warga sekitar.
 
3. Sekitar 2 bulan kemudian, Safrianus mulai menunjukkan gejala rabies: demam, dada panas, sulit menelan, dan takut air.
 
4.  Korban meninggal dunia pada 24 Oktober 2025.
 
5. Setelah kematian Safrianus, warga baru menyadari bahwa anjing yang dimakan terinfeksi rabies
 
 

 

TRIBUNJATENG.COM – Warga Dusun Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), digegerkan dengan kasus meninggalnya seorang pria akibat rabies.

Kasus ini makin menghebohkan setelah terungkap bahwa anjing peliharaan yang menggigit korban justru disembelih dan dimakan bersama 17 warga sekitar.

Korban diketahui bernama Safrianus Burdin (37). Ia digigit anjing peliharaannya sendiri pada awal September 2025.


Menurut keterangan keluarga, anjing tersebut sempat menghilang semalaman sebelum akhirnya pulang ke rumah pada keesokan paginya.

Ketika hendak menurunkan hewan itu dari motor, anjing tersebut mendadak menggigit tangan Safrianus.


Luka di tangan korban hanya dibersihkan secara sederhana di rumah tanpa penanganan medis.
Safrianus menolak vaksinasi antirabies karena merasa yakin anjingnya tidak terinfeksi penyakit berbahaya.

Namun, pada malam harinya, Safrianus justru membunuh anjing itu dan memasaknya.
Dagingnya kemudian dibagikan kepada 17 warga sekitar yang ikut membantu atau hadir di rumahnya saat itu.


Warga yang menerima potongan daging pun ikut mengolah dan menyantapnya bersama keluarga.

Beberapa hari setelah kejadian, situasi tampak normal. Tidak ada gejala mencurigakan, baik pada Safrianus maupun warga lain.


Namun dua bulan kemudian, tepatnya 23 Oktober 2025, Safrianus mulai mengalami gejala yang tidak biasa.


Tubuhnya menggigil, demam tinggi, dada terasa panas, dan kesulitan menelan air.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved