Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Nasib 17 Warga yang Diberi Daging Anjing, Safrianus Sang Pemilik Kini Tewas Gegara Rabies

Malamnya, Safrianus membunuh Anjingnya dan memasaknya. Daging anjing tersebut lantas dibagikan ke.. 2 bulan kemudian Safrianus tewas rabies

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Shutterstock/Victoria Antonova
Ilustrasi Rabies setelah digigit anjing yang muncul akan bergantung pada lokasi dan banyaknya virus yang masuk ke tubuh. 

Nasib 17 Warga yang Diberi Daging Anjing, Safrianus Sang Pemilik Kini Tewas Gegara Rabies

TRIBUNJATENG.COM – Seorang warga Dusun Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia setelah terinfeksi rabies. 

Tragisnya, anjing peliharaan yang menggigit korban justru disembelih dan dagingnya dikonsumsi bersama warga sekitar.

Korban bernama Safrianus Burdin (37). Ia digigit anjing peliharaannya sendiri pada awal September 2025 setelah hewan tersebut sempat menghilang semalam.

 Saat hendak menurunkannya dari motor, anjing itu menggigit tangan Safrianus.

 Luka gigitan hanya dibersihkan di rumah, dan korban sempat menolak vaksinasi antirabies karena yakin anjingnya sehat.

Malamnya, Safrianus membunuh Anjingnya dan memasaknya. Daging anjing tersebut lantas dibagikan ke 17 warga sekitar.

Baca juga: Penjelasan Medis Pihak Rumah Sakit Hasil Autopsi Pendaki Meninggal Gancet di Gunung Jawa Barat

Dilabrak Bareng Guru SD Wonosobo, Suroto Tegur Istri Sah Seusai Diviralkan Selingkuh: Keterlaluan

Viral Suntik Rabies Rp 69 Juta, Ini Kronologi Anak Turis Digigit Monyet di Ubud Bali

Kisah 35 Penumpang Bus Ziarah Sunan Muria Nyasar di Tengah Hutan Pati, Sopir Ngaku Ikut Google Maps

Sekitar dua bulan kemudian, tepatnya pada 23 Oktober 2025, Safrianus mulai mengalami gejala khas rabies seperti demam dan dada terasa panas. Ia sempat dirawat di RSUD Ruteng sebelum akhirnya meninggal dunia keesokan harinya.

Setelah insiden gigitan, Safrianus memutuskan membunuh anjing tersebut agar tidak menyerang warga lain. Daging hewan itu kemudian dibagikan dan dimakan bersama sekitar 17 orang tetangganya.

Pihak Puskesmas Lawir bersama Dinas Kesehatan Manggarai Timur kini tengah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang ikut mengonsumsi atau mengolah daging tersebut.

 Mereka juga menjadi prioritas penerima vaksin antirabies (VAR), terutama bagi yang bersentuhan langsung dengan daging sebelum dimasak.

Sementara itu, Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Yanuarius Saridin, menjelaskan bahwa risiko penularan rabies dari konsumsi daging anjing bisa terjadi dalam kondisi tertentu.

“Seseorang bisa saja tertular jika air liur atau cairan anjing masuk ke lendir mata, hidung, atau mulut manusia saat proses pemotongan sebelum dimasak,” ujarnya dikutip dari postingan Instagram Labuan Bajo Info.

“Namun, jika daging anjing rabies dimasak hingga suhu di atas 75 derajat Celcius, manusia yang mengonsumsinya tidak akan tertular virus rabies,” tambahnya.

Hingga kini, belum ditemukan gejala rabies pada warga yang ikut mengonsumsi daging tersebut. Meski begitu, petugas kesehatan tetap melakukan observasi dan penyuluhan untuk mencegah penularan lanjutan di wilayah itu.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved