Kisah Pulau Poveglia
Di Pulau Ini Pernah Ada Dokter Gila yang Suka Siksa Pasien, Tewas Terjun dari Menara
Tempat yang 50 persen tanahnya terdiri dari sisa-sisa manusia, merupakan kuburan masal yang terdapat di pulau Poveglia.
TRIBUNJATENG.COM - Di Italia, ada sebuah pulau tak berpenghuni bernama Poveglia.
Poveglia dibangun oleh pemerintah Venesia dan dari tahun 1793-1814 digunakan sebagai lokasi karantina wabah penyakit virus menular pes.
Menyeramkan memang, tapi terdapat tur mengeksplorasi laguna yang berada di area penuh misteri ini.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Berteduh di Gubuk, Wasit Disambar Petir hingga Tewas di Jepara
• Alamat Tak Sesuai, Warga Belanda Ini Bingung Cari Keberadaan Orangtua Kandung di Indonesia
• Mbah Hajjah Dibekap Bantal, Dikira Keponakan Bercanda, Ternyata Perampok
• Penipuan CPNS Kebumen - Yang Mulia Dapat Jatah Rp 150 Juta, Sudah Tipu 800 Orang
Kuburan masal
Menurut sumber artikel atlasobscura.com, pulau kecil tersebut konon menampung lebih dari 160.000 jiwa yang terinfeksi wabah pes, mereka menghabiskan sisa hidup mereka di sana.
Tempat yang 50 persen tanahnya terdiri dari sisa-sisa manusia, merupakan kuburan masal yang terdapat di pulau Poveglia.
Pulau kecil ini terletak di antara Lazaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio.
Di sana juga ditemukan sisa-sisa ribuan korban wabah.
Bahkan Napoleon, seorang pemimpin militer Prancis juga menggunakan pulau itu untuk tujuan menyimpan senjata dan lokasi pertempuran yang memakan banyak nyawa.
Bangunan rumah sakit jiwa
Pada 1922, rumah sakit jiwa dibuka di Poveglia.
Penduduk lokal mengatakan bahwa sang dokter gila dan jahat, karean dokter tersebut kerap menyiksa dan membunuh banyak pasiennya, membantai mereka dengan mengerikan.
Hingga akhirnya, dokter tersebut tewas dengan melompat (atau dilempar) dari menara lonceng.
Kemudian rumah sakit ditutup pada tahun 1968, dan reruntuhannya masih ada di sana, perlahan-lahan direklamasi oleh tanaman hijau.
Meskipun dinyatakan sebagai bekas rumah jompo, terdapat bukti yang jelas bahwa rumah itu menampung pasien dengan ganguan jiwa.