Berita Kudus
Tanggul Jebol di Sungai Piji Mejobo Kudus, Sedikitnya 150 Rumah Terendam Banjir
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus membuat tanggul sepanjang 25 meter di Sungai Piji Kesambi Mejobo, Kudus, ambrol
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus sejak Rabu (19/2/2020) malam, membuat tanggul sepanjang 25 meter di Sungai Piji, Desa Kesambi, Mejobo, Kudus, ambrol pada Kamis (20/2/2020) pagi.
Sedikitnya 150 rumah yang berada di lingkungan RT 01 dan 02, RW 5 terendam banjir hingga mencapai 1,5 meter.
Hingga kini air masih terus mengalami kenaikan karena hujan deras masih terjadi pada pagi hari ini sehingga berimbas ke wilayah lainnya.
• The Jakmania yang Terlanjur Ke Jatim Dihimpun di Malang, Nonbar di Kantor Kecamatan
• Dapat Rekomendasi PDIP untuk Klaten, Sri Mulyani: Siap Tempur Sampai Titik Darah Penghabisan
• Jalan Madukoro Semarang Banjir, Air Rendam Sejumlah Gedung Pemerintah
• Alasan Kenapa Rakyat Bosnia Selalu Anggap Indonesia Saudara dari Jauh
Warga Desa Kesambi, Sapari (50) menjelaskan rumahnya sudah menjadi korban limpasan air sungai.
"Tengah malam sudah masuk karena sungainya meluap, terus pagi ini karena tanggul jebol makanya naik lagi," ujar dia.

Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter itu membuat perabotan rumah tangga terendam banjir.
"Televisi, kasur semua sudah terendam banjir," jelas dia.
Material sampah tanaman juga menyangkut di jembatan tiga Desa Kesambi sehingga menyumbat aliran air.
Hingga kini, warga dibantu relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polsek Mejobo tengah membersihkan tumpukan sampah yang ada di sebelah jembatan tiga.
Kepala Desa Kesambi, M Masri menjelaskan, tanggul jebol sepanjang 25 meter itu terjadi sekitar pukul 06.50.
Kejadian tersebut membuat limpasan air masuk ke pemukiman warga sekitarnya di lingkungan RT 1 dan 2, RW 5, Desa Kesambi.
"Tapi air limpasan yang tadinya hanya RW 5 ini juga sudah sampai ke lingkungan RW 6 dan 7, totalnya sudah ada sekitar 150 rumah terendam," jelas dia.
Sebagian warga masyarakat yang sakit juga sudah diamankan ke tempat pengungsian untuk mengantisipasi jika debit air terus tak terkendali.
"Langkah awal ini kamu melakukan pengungsian untuk warga yang sudah lanjut usia dan sakit. Tadi ada yang sakit stroke juga sudah kami pindahkan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Mejobo, dr Mustiko Wibowo menjelaskan, telah menerjunkan tim untuk membantu warga masyarakat.