Berita Nasional
Ternyata Begini Modus Tukang Ojek Pangkalan Peras Penumpang Malam di Terminal Kalideres Jakarta
Baru-baru ini viral 3 tukang ojek yang memeras penumpangnya hingga Rp 450 ribu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Baru-baru ini viral 3 tukang ojek yang memeras penumpangnya hingga Rp 450 ribu.
Ketiga tukang ojek tersebut beroperasi di terminal Kalideres Jakarta Barat.
Ketiganya telah ditangkap polisi setelah videonya memeras penumpang viral di media sosial.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Mobil Vs Truk di Tol Kertosono-Nganjuk, 1 Orang Tewas
• Motor Menerobos Jalan Tol Banyumanik Semarang, Dikeluarkan Petugas di Ungaran
• Hujan Tangis Warnai Pemakaman Farros, Siswa SMAN 1 Semarang yang Tewas Kecelakaan Pagi Tadi
• Hujan Tangis Iringi Pemakaman Siswa SMPN 1 Turi, Khoirunnisa yang Tepat di Hari Ulang Tahunnya
Namun rupanya 3 tukang ojek yang ditangkap tersebut beroperasi di malam hari.
Pengemudi ojek pangkalan yang biasa beroperasi siang hari di Terminal Kalideres merasa kesal dengan ulah ojek pangkalan malam.
Sebab, opang malam mematok tarif yang lebih tinggi daripada mereka yang beroperasi siang hari.
Hal ini disampaikan untuk menanggapi kasus penangkapan pengemudi ojek pangkalan yang meminta ongkos Rp 450.000 kepada tiga penumpang.
"Kalau yang viral kemarin itu biasanya ojek malam bang, beda sama kita ojek pagi siang di sini.
Biasanya memang harganya segitu mahal," kata Ayung (48) pengemudi ojek pangkalan di Terminal Kalideres Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2020).
Ayung pun menjelaskan perbedaan harga yang dimaksudnya.
Ada modus yang biasa dilakukan pengemudi hingga mengelabui penumpang.
Ojek yang beroperasi siang hari di sana biasanya menyampaikan dengan detil tarif mereka, misalnya Rp 20.000.
Namun, ojek yang beroperasi malam hari hanya menyebut angka depannya saja kepada penumpang yang baru turun dari bus.
"Kalau kami di sini bilangnya itu Rp 20.000, ada kata ribunya.
Beda sama yang malam, mereka kadang ya ini yang saya dapat dari penumpang bilangnya hanya 20 saja enggak pakai ribu, jadi penumpang mikir Rp 20.000 padahal mah Rp 200.000," ujar Ayung.