Berita Sragen
26 Bidan Desa Usia 35 Tahun Keatas di Sragen Diangkat jadi PNS, Wabup: Ada yang Siap Bayar Berapapun
Sebanyak 26 bidan ikuti upacara pembukaan pendidikan dan pelatihan prajabatan calon Pegawai Negeri Sipil non honorer golongan II pengangkatan khusus 2
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sebanyak 26 bidan ikuti upacara pembukaan pendidikan dan pelatihan prajabatan calon Pegawai Negeri Sipil non honorer golongan II pengangkatan khusus 2020.
Bidan-bidan desa ini akan mengikuti pelatihan selama tujuh hari atau 78 jam pelajaran di asrama diklat kompleks ex Badan Diklat dari Senin (24/2-3/3/2020).
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Sragen, Sutrisna menyampaikan semua bidan berusia 35 tahun keatas.
• FOTO- FOTO Tiga Pembina Pramuka SMP N 1 Turi Yang Dijadikan Tersangka Kasus Susur Sungai Maut
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Fenomena Banyak Pelajar Pati dan Jepara Meninggalkan Rumah Demi Menjadi Anak Punk Jalanan Pantura
• Nagita Slavina Peluk Suami Sambil Bawa Testpack, Begini Reaksi Raffi Ahmad
"Ini kan bersifat khusus gara-gara umur.
Mereka kemarin juga melakukan tes, PTT diminta tes semua 26 orang ini ternyata umurnya lebih dari 35 tahun, paling tua 48, akhirnya kami angkat ini," kata Sutrisna usai upacara pembukaan.
Dia juga mengatakan, mereka yang saat ini mengikuti pelatihan rata-rata sudah mengabdi di bidan desa kurang lebih 10 tahunan.
Tenaga kesehatan khusus dasar calon PNS akan ditempatkan di Puskesmas seluruh Kecamatan Kabupaten Sragen.
Sutrisna melanjutkan pelatihan selama tujuh hari ini berisi mulai dari pelajaran, diskusi kemudian praktek kegiatan, simulasi dan post tes.
"Diharpakan menghasilkan tenaga kesehatan khusus dalam kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang baik, melalui kemampuan, memahami wawasan kebangsaan terhindar dari tindakan korupsi," kata Sutrisna.
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis BPSDM Provinsi Jawa Tengah, Andi Arif Asyafii mengucapkan selamat atas keberhasilan para calon PNS.
"Ini bukan tujuan akhir tetapi menjadi awal karir teman-teman semua.
Semangat mengikuti prajabatan untuk menghasilkan PNS yang profesional memiliki nilai dasar, etika profesi bebas dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi maupun nepotisme," kata Andi.
Dia juga meminta prajabatan diikuti dengan disiplin, mengikuti aturan tata tertib serta persiapkan fisik dan mental untuk menjadi pelayan masyarakat yang respon cepat dan tuntas.
Sementara itu, upacara pembukaan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno.
"Baru kali ini prajabatan hanya tujuh hari dan perempuan semua.
Banyak bidan yang menginginkan kedudukan yang sekarang teman-teman.
Bahkan banyak orang yang datang ke ruangan saya menangis-menangis dan siap membayar berapapun agar menjadi PNS namun saya tolak," tegas Dedy.
Dedy menyampaikan kesadaran masyarakat tentang hak sipil yang semakin tinggi terkait pelayanan harus diimbangi dengan paradigma berpikir, energi para ASN selaku pelayanan.
"PNS Sragen 1 banding 100 jika dikalkulasikan.
PNS jika dipresentasikan hanya 1% dari jumlah penduduk di Kabupaten Sragen, itu tandanya 99% masyarakat menggantungkan harapan pelayanan yang baik di pundak kita," tandasnya. (uti)
• Pesan Wali Kota Tegal ke Wisudawan UMUS Brebes : Jangan Berpikir Pekerja, Ciptakan Lapangan Kerja
• Pukat Harimau Dilarang Sejak Lama, Kadis Kelautan dan Perikanan Demak Baru Mau Pelajari Aturan
• Di Bulan Kasih Sayang, 820 Anak Panti dari Berbagai Daerah Dapat Donasi Peduli Kasih Lintas Agama