Promoter Polda Jateng
Jelang Pilkada Serentak, Polda Jateng dapat Hibah Rp 2,4 Miliar, Ini Pesan Gubernur Ganjar
Pemprov Jawa Tengah serahkan hibah senilai Rp 2.4 Milliar berupa kendaraan bermotor yang diperuntukan sebagai sarana mobilitas para pasukan Polda Jat
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jawa Tengah serahkan hibah senilai Rp 2.4 Milliar berupa kendaraan bermotor yang diperuntukan sebagai sarana mobilitas para pasukan Polda Jateng.
Hibah penyerahan ini digelar dalam apel yang dipimpin Gubernur Jateng, Ganjar Pranawa di halaman Mapolda Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020) pukul 07.30.
Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan, penyerahan hibah ini sebagai bentuk sinergitas antara Pemprov dengan Polda Jateng.
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Fenomena Banyak Pelajar Pati dan Jepara Meninggalkan Rumah Demi Menjadi Anak Punk Jalanan Pantura
• FOTO- FOTO Tiga Pembina Pramuka SMP N 1 Turi Yang Dijadikan Tersangka Kasus Susur Sungai Maut
• Jawaban Sugeng Pria Purwokerto saat Dijanjikan Mobil oleh Warga Belanda Agar Mau Jual Koleksinya
"Telah kita serahterimakan hibah senilai Rp 2.4 milliar untuk dibelanjakan truk angkut pasukan Brimob dan 25 unit kendaraan bermotor roda dua untuk patroli Samapta Polda Jateng," kata Ganjar dalam rilisnya kepada Tribun Jateng.
Ganjar berharap, semoga hibah ini bisa semakin meningkatkan kinerja Polda Jateng, khususnya dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan kondusifitas.
Ganjar juga menjelaskan, salah satu faktor yang paling penting dalam sebuah pembangunan adalah adanya stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat, dan kondusifitas daerah.
"Jika masyarakat tentrem, guyub, dan rukun, pemerintah akan bisa melaksanakan pembangunan dengan lancar.
Tapi kalau masyarakate podo tukaran (saling ribut), tentu akan menguras tenaga dan pikiran kita bersama yang akhirnya menyebabkan program-program pemerintahan terganggu," lanjut Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng ini mengungkapkan, selain patroli konvensional ke jalan-jalan, pihak Polda pun perlu menggiatkan patroli di dunia maya.
"Karena di sana (digital) lebih ramai.
Meski demikian, kewaspadaan harus terus kita tingkatkan karena potensi atas gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat itu selalu ada.
Terlebih, tahun ini Jawa Tengah sedang punya hajatan besar, yaitu Pilkada Serentak," jelasnya.
Sementara, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan, terdapat 21 Kabupaten/Kota yang akan menggelar Pilkada di Jateng.
Dia mengaku, Pilkada memiliki potensi untuk memecah belah masyarakat jika menggunakan cara-cara yang tidak sehat, seperti kampanye negatif, kampanye hitam (black campaign), menyebarkan isu SARA, politik uang, dan hoax.
"Hal ini tentu harus kita cegah dan lawan bersama.
Persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa haruslah dijaga dan dirawat agar jangan sampai retak dan terkoyak.
Pilkada harus meneduhkan, meski beda warna dan sikap politik," harap Irjen Pol Rycko.
Kapolda menambahkan, selain Pilkada, terdapat hal lain yang menjadi perhatian bersama terkait keamanan daerah antara lain, bahaya penyebaran narkoba, begal, dan pencurian dengan kekerasan.
"Kemudian, ada pula radikalisme, terorisme, dan intoleransi yang juga penting kita waspadai.
Khusus untuk mencegah peredaran narkoba, polisi bersama aparat terkait telah menutup akses peredaran di pelabuhan.
Bandara juga kita tutup.
Tapi ada jalur lain yang harus diantisipasi juga secara ekstra, yakni jalan Tol," pungkasnya. (Tribunjateng/gum).
• Kepala Disperindag Jateng : Stok Bahan Pangan untuk Hari Raya Idul Fitri Sejauh Ini Terpantau Aman
• Pulang dari TC Timnas Senior, Ini Pengakuan Pemain Belia PSIS Semarang Tentang Shin Tae Yong
• 26 Bidan Desa Usia 35 Tahun Keatas di Sragen Diangkat jadi PNS, Wabup: Ada yang Siap Bayar Berapapun
• Pesan Wali Kota Tegal ke Wisudawan UMUS Brebes : Jangan Berpikir Pekerja, Ciptakan Lapangan Kerja