Banjir Landa Pekalongan
Rakor Penanganan Banjir, Pemkot dan Pemkab Pekalongan Gunakan Cara Integritas Ini
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, rakor digelar untuk melakukan langkah-langkah menyikapi banjir di kedua wilayah tersebut.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemkab dan Pemkot Pekalongan menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di kedua wilayah tersebut, di Ruang Kresna, Pemkot Pekalongan, Senin (24/2/2020) malam.
Rakor dihadiri Wali Kota Pekalongan Saelany Machfud, Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno, serta Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.
• Prihatin Selalu Dikepung Banjir, Bupati Pekalongan Gagas Bangun RSUD Kraton II
• RSUD Kraton Dikepung Banjir, Bupati Pekalongan Jamin Layanan Kesehatan Warga Tetap Normal
• Diduga Trauma Kelelahan di Pilkada 2019, Pendaftar PPS dan PKD Masih Kurang Banyak di Kendal
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, rakor digelar untuk melakukan langkah-langkah menyikapi banjir di kedua wilayah tersebut.
Sehingga, penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus terintegrasi.
"Hasil rapat didapatkan kesepakatan seperti penanganan Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang akan dilakukan."
"Kemudian, pembangunan pintu dan stasiun pompa di pertemuan muara di kedua sungai itu," kata Bupati Asip.
Selanjutnya, pengelolaan longstorage yang memanjang dari kabupaten ke kota juga perlu adanya penanganan.
"Hal itu mendasari pada kejadian banjir yang terjadi saat ini sangatlah besar dan banjir disebabkan akibat tingginya curah hujan."
"Jadi, akan ada langkah-langkah jangka pendek, menengah, dan panjang," ungkapnya.
• Datangkan Tiga Pemain Lagi, Langsung Gabung Latihan Persijap Jepara, Ini Sosok Mereka
• Peringatan Dini BMKG: Berlaku Hingga Kamis, Jateng Diguyur Hujan Ekstrem, Ini Data Lengkapnya
• Jodi Ditangkap BNNP, Lagi Transaksi di Pedurungan Semarang, Pengendali Napi Lapas Kedungpane
Asip mengungkapkan, dalam penanganan banjir perlu adanya jangka panjang dan pendek.
"Upaya jangka pendeknya adalah revitalisasi saluran, penyempurnaan pompanisasi, penyempurnaan tanggul, dan lainnya."
"Jangka panjang, membuat polder di Mulyorejo dan menutup Sungai Bremi dan Meduri."
"Hasil rapat tersebut adalah tanggung jawab kabupaten, kota, BBWS dan Pusdataru."
"Semua bersinergi, insya Allah ke depan tidak ada banjir lagi saat hujan ekstrem," tuturnya.
Pihaknya menambahkan, Pemprov Jateng juga mengusulkan dua penanganan Sungai Kupang (Loji) dan Sungai Banger Kota Pekalongan kepada Menteri PUPR.
"Selanjutnya, penyempurnaan Sungai Silempeng untuk mengurangi beban di daerah Mrican dan Wonokerto. (Indra Dwi Purnomo)
• Nyaris Tanpa Tinggalkan Jejak, 100 Bal Rokok Gudang Kaliwungu Kendal Digasak, Dijual ke Temanggung
• Sasar ATM SPBU Semarang, Dafrisman Selipkan Korek Api di Lubang Mesin, Sebelum Tukar Kartu Korban
• Lagi, RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Gejala Klinis Suspect Corona, Berstatus Pengawasan