Berita Regional
Ular Piton Memangsa Belasan Ayam, Warga Bergidik Ketika Tahu Ukurannya
Kemunculan ular piton terjadi di berbagai daerah. Senin (25/2/2020) malam, penemuan ular piton terjadi di Semarang.
TRIBUNJATENG.COM - Kemunculan ular piton terjadi di berbagai daerah.
Senin (25/2/2020) malam, penemuan ular piton terjadi di Semarang.
Sementara itu, juga ditemukan di Lahat Sumatera Selatan.
• Ular Piton di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang Resahkan Warga, Bersarang Dekat Stok Wirok
• Panji Petualang Bisa Meninggal Dunia Dililit Rambo Ular Piton Raksasa Milik Wanto, Lilitan Dahsyat
• Ahmad Dhani Cengengesan Dengar Jawaban Maia Estianty soal Perasaannya Jadi Juri Indonesian Idol
• Naksir Wanita Ternyata Istri Orang, Remaja di Semarang Ini Gantung Diri di Ruang Tamu Rumahnya
Warga di Kelurahan Saribungamas, Kecamatan Lahat, Sumatera Selatan dihebohkan dengan kemunculan seekor ular piton yang berukuran besar.
Ular piton dengan panjang tiga meter tersebut ditemukan warga, di kandang ayam milik salah satu warga setempat.
Saat ditemukan, ular tersebut diketahui telah memangsa belasan ayam.
Belasan ayam, milik Eko, pemilik kandang ayam dimakan ular bercorak batik ini.
Kemunculan ular tersebut ternyata merupakan kejadian yang sudah sering.
Besar dan ukuran ular tersebut membuat warga di daerah tersebut ketakutan.
Bahkan, pemilik kandanga ayam mengaku takut dengan keberadaannya.
"Awalnya ayam peliharaan ribut. Kami sebenarnya meyakini ada ular sebab sebelumnya sudah kami lihat," ujar Eko, Selasa (25/2).
Beruntung, kata Eko ada salah satu warga yang mempunyai keahlian menangkap ular.
Meski sempat kesulitan karena terlihat ganas, akhirnya bisa ditangkap.
"Ularnya sudah dibawa sama Kendar, yang nangkap ular. Belum sempat masuk rumah namun ayam peliharaan sudah banyak yang dimangsa," ujarnya.
Ular Piton di Semarang
Seekor ular piton sepanjang lima meteran di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, meresahkan warga sekitar.
Mereka cemas kalau sewaktu-waktu si ular naik ke jalan atau lingkungan.
Reni pedagang kaki lima yang berjualan nasi goreng di dekat jembatan ini juga merasa resah.
Menurut warga, ular sanca kembang tersebut beberapa hari terakhir kerap menampakkan diri.
Terutama pada malam hari.

Upaya warga untuk menangkap reptil ini selalu gagal.
Tak terkecuali petugas Damkar Kota Semarang yang melakukan penelusuran pada Senin malam.
"Kalau malam, ular itu keluar dari sarang.
Nah, kebetulan masnya (penjual nasi goreng) kalau buang makanan bekas masakan ke bawah jembatan.
Di sana banyak wirok (tikus besar), saat itulah si ular muncul," kata warga yang melakukan patroli, Agus Baroto, kepada Tribunjateng.com, Senin (24/2/2020) malam.
"Tapi cuma kelihatan kepala sampai di leher.
Tadi malam sampai jam 10 masih disitu.
Kami panggilkan tim, ketemu tapi belum bisa diambil.
Masih di sarangnya," tambahnya.
Agus menduga banyaknya stok mangsa membuat si ular betah bersarang di lokasi tersebut.
Dia memperkirakan panjangnya bisa mencapai enam meter.
"Di bawah itu (kali), selain banyak tikus juga banyak mencawaknya.
Banyak makanan buat si ular di bawah.
Beberapa hari ini kelihatan, terakhir kali kami lihat ularnya ini ular besar," ungkapnya.
Dia juga mengaku khawatir jika sewaktu-waktu si ular naik.
"Kalau makanan di bawah di sungai sudah habis, dikhawatirkan dia naik ke perkampungan.
Cari hewan ternak atau peliharaan warga.
Walaupun saya tidak punya, samping rumah saya ada yang beternak ayam," jelas Agus.
Keresahan senada diungkapkan Reni.
"Khawatir ada, ini dipantau terus.
Saya bawa senter, takutnya kalau dia naik.
Kalau saya tidak apa-apa, cuma nanti kasihan pelanggan saya," ucapnya.
Reni lebih dari satu kali melihat si piton yang ada di kali tersebut.
"Posisinya melingkar, saya sudah lihat tiga kali.
Dua kali berturut-turut, terus sekali tidak ada.
Tiga harinya saya lihat lagi lalu saya panggilkan warga.
Kaget juga mereka yang berumahnya di dekat sini (bantaran kali)," tandasnya.
Sebagai bentuk antisipasi, Reni setiap satu jam selalu mengontrol ke arah sarang ular tersebut
"Antisipasinya ya kontrol saja ke bawah.
Sejam sekali saya pantau.
Sempat juga saya taburi garam," tandasnya.
Warga Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Sepanjang Tiga Meter yang Menjadi Peliharaannya
Jana (42), warga Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas dalam kondisi mengenaskan, diduga karena dililit ular piton peliharaannya, Jumat (21/6/2019).
Jana diduga tewas saat memandikan ular peliharaannya di belakang rumah.
Nyawa Jana melayang Jana setelah dililit ular sanca peliharannya itu.
Dikutip TribunnewsWiki dari TribunJabar, ular tersebut seberat 17 kilogram dan memiliki panjang sekitar 3 meter.
Istri korban, Elah (38), mengatakan Jana ditemukan sudah tidak bernyawa oleh anaknya ketika hendak ke jamban.
Sang anak kaget melihat ayahnya sudah tewas dalam posisi tengkurap.
Sementara ular sanca tersebut berada tidak jauh dari posisi Jana tengkurap.
"Ular yang melilit sepanjang tiga meter," kata Elah.
Jana dimakamkan di Kampung Citiru, Kecamatan Kutawaringin pada Jumat siang sekitar pukul 13.00.
Ketua RT setempat, Rukiman, mengatakan ular sanca yang melilit Jana langsung diburu warga setempat.
Ular sanca itu sempat kabur ke saluran air belakang rumah milik Jana dan bersembunyi di sana.
Setelah ditangkap, warga membunuh ular itu agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Rukiman mengungkapkan ular yang menghabisi nyawa Jana memiliki berat 17 kilogram.
"Berat ularnya kira-kira 17 kilogram dan langsung ditangkap sama warga," kata Rukiman, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (24/6/2019).
Menurut Rukiman, ular tersebut juga dimakamkan tak jauh dari tempat jenazah Jana dimakamkan.
"Ular yang dibunuh juga dikubur tidak jauh dari makam Pak Jana," katanya. (*/arl)
• Isfan Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Menangis Seusai Minta Maaf dari Lubuk Paling Dalam
• 2 Anak Ika Teriak Histeris Ketakutan Saat Sang Ayah Bacok Bunuh Ibunya, Berawal Cemburu Buta
• Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya
• Nagita Slavina Peluk Suami Sambil Bawa Testpack, Begini Reaksi Raffi Ahmad