Wabah Virus Corona
Bukan Karena Virus Corona, Ini Penyebab Meninggalnya Pasien dalam Pengawasan RSUP Kariadi Semarang
Pada kasus pasien yang meninggal, dimanifestasi seperti pada kasus-kasus Pneumonia (radang paru-paru) dan gangguan pernapasan berat.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
"Walaupun secara fisik mereka sehat, petugas tetap ditangani atau diperlakukan sama."
"Misal di ruang isolasi, petugasnya dengan pakaian khusus. Tujuannya untuk mencegah kalau misalnya itu terbukti infeksi," tuturnya.
• Kenang Sosok Kobe Bryant, Michael Jordan Tak Kuasa Tahan Tangis, Sebut Sebagian Dirinya Mati
• Seruan Moral Profesor Unnes, Prof Suyahmo Berkeberatan Namanya Dicatut, Bakal Ajukan Tuntutan
Bagi dia, petugas perlu selama 24 jam penuh menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar.
"Jadi setiap shif mereka memakai APD. Sampai pasien meninggal pun, prosesnya kami samakan dengan pasien-pasien yang dianggap positif."
"Sampai kemudian sehari setelah meninggal hasilnya keluar dan negatif. Kalau negatif, kami yang melakukan penanganan," tambahnya.
Secara prosedur, khusus ODP dilakukan pemantauan selama 14 hari seperti dikarantina.
Yakni di rumah tidak boleh bergaul dengan orang lain.
Hal itu menurut dr Agus, untuk menjaga agar yang berada di lingkungan sekitar tidak mudah tertular.
Karena masa inkubasi adalah 14 hari.
"Jadi terkait pasien yang meninggal dunia itu, awal masuk rumah sakit kami sudah memberi informasi kepada keluarga agar tidak berkunjung menengok."
"Proses memberikan pengertian kepada keluarga ini yang sulit sebenarnya bagi kami."
"Yakni, bagaimana kami menjelaskan kepada keluarga, melarang keluarga mendampingi yang lagi sakit."
"Ya, proses-proses itu sudah kami lakukan. Termasuk pemulasaraan jenazah, semuanya sudah kami proses di rumah sakit."
"Kemudian tinggal menuju ke pemakamam oleh keluarga."
"Semua proses sudah kami lakukan agar tidak menular, dan sekali lagi hasilnya negatif," tambahnya.
• Juventus Vs Inter Milan, Laga Tertutup Tanpa Penonton Akhir Pekan Ini, Imbas Virus Corona di Italia
• Nyerang Tanpa Nyerah, Karakter Liverpool Bikinan Juergen Klopp, Diakui Trent Alexander-Arnold