Berita Semarang
Khawatir Piton Masuk Rumah, Warga Panggil Pawang Cari Ular di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang
Seekor ular piton sepanjang lima meteran kerap terlihat muncul di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, terutama pada malam hari.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seekor ular piton sepanjang lima meteran kerap terlihat muncul di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, terutama pada malam hari.
Karena khawatir reptil itu masuk ke rumah yang berada di bantaran kali, warga berinisiatif memanggil pawang, Selasa (25/2/2020) malam.
Sedari pukul 20.00 WIB, warga setempat berkumpul di sisi jembatan.
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya
• Pengelola Kolam Renang di Purbalingga Curiga Melihat Kresek Isi Pakaian, Ada Kisah Sedih di Baliknya
• Naksir Wanita Ternyata Istri Orang, Remaja di Semarang Ini Gantung Diri di Ruang Tamu Rumahnya
Sesekali mereka menyoroti sisi bawah jembatan menggunakan lampu senter.
Warga menunggu kemunculan ular sanca kembang itu agar bisa ditangkap.
Ternyata hingga pukul 23.00, hewan melata itu tidak kunjung terlihat.
"Untuk masuk ke (bawah) sana susah.
Dari tadi ditunggu juga nggak muncul-muncul," kata Wiyono, seorang pawang yang diundang warga kepada Tribunjateng.com.
Pria paruh baya yang sedari kecil hobi menangkap ular itu menuturkan kemungkinan piton memiliki sarang atau lubang di bawah jembatan.
Karena itu, dia hanya bisa menunggu si piton itu keluar.
Sebenarnya pada Senin (24/2/2020) malam, petugas pemadam kebakaran sudah dimintai tolong untuk menangkap reptil ini.
Upaya petugas ini tak membuahkan hasil.
Si piton yang yang hampir tertangkap itu hilang masuk ke dalam lubang.
Berdasarkan penuturan warga, ular ini berwarna cokelat dengan ukuran kepala sebesar kaki orang dewasa.
Reni pedagang kaki lima yang berjualan nasi goreng di dekat jembatan ini juga merasa resah.
"Khawatir ada, ini dipantau terus.
Saya bawa senter, takutnya kalau dia naik.
Kalau saya tidak apa-apa, cuma nanti kasihan pelanggan saya," ucapnya, Senin (24/2/2020) malam.
Reni lebih dari satu kali melihat si piton yang ada di kali tersebut.
"Posisinya melingkar, saya sudah lihat tiga kali.
Dua kali berturut-turut, terus sekali tidak ada.
Tiga harinya saya lihat lagi lalu saya panggilkan warga.
Kaget juga mereka yang berumahnya di dekat sini (bantaran kali)," tandasnya.
Sebagai bentuk antisipasi, Reni setiap satu jam selalu mengontrol ke arah sarang ular tersebut
"Antisipasinya ya kontrol saja ke bawah.
Sejam sekali saya pantau.
Sempat juga saya taburi garam," tandasnya.
Warga yang melakukan patroli, Agus Baroto, menduga banyaknya stok mangsa membuat si ular betah bersarang di lokasi tersebut.
Dia memperkirakan panjangnya bisa mencapai enam meter.
"Di bawah itu (kali), selain banyak wirok (tikus besar) juga banyak mencawaknya.
Banyak makanan buat si ular di bawah.
Beberapa hari ini kelihatan, terakhir kali kami lihat ularnya ini ular besar," ungkapnya.
Dia juga mengaku khawatir jika sewaktu-waktu si ular naik.
"Kalau makanan di bawah di sungai sudah habis, dikhawatirkan dia naik ke perkampungan.
Cari hewan ternak atau peliharaan warga.
Walaupun saya tidak punya, samping rumah saya ada yang beternak ayam," jelas Agus. (mam)
• Nagita Slavina Peluk Suami Sambil Bawa Testpack, Begini Reaksi Raffi Ahmad
• Polda Jateng Jamin Tembak 2 Buronan Pembobolan Mesin ATM di Magelang
• Mulan Jameela Unggah Video Ahmad Dhani dan Maia Estianty di Grand Final Indonesian Idol X
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wanita Berdaster Hijau Ditemukan Meninggal, Ini Ciri-cirinya