Berita Piknik
Cerita Para Pelaku Pariwisata Asal Jabar Susah ‘Move On’ dari Karimunjawa
Upaya mendongkrak kunjungan wisatawan ke kepulauan Karimunjawa, Jepara, Pemprov Jateng mengajak ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat ke Karimunjawa.
Penulis: m nur huda | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Sebagai upaya mendongkrak kunjungan wisatawan ke kepulauan Karimunjawa, Jepara, Pemprov Jateng mengajak Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berkunjung ke Karimunjawa.
Mereka diajak berkeliling menikmati keindahan Karimunjawa, dari wisata darat hingga dalam laut.
Berangkat dari Pelabuhan Kartini Jepara, Senin (24/2/2020), kemudian sesampainya di Pelabuhan Karimunjawa, mereka langsung diajak ke Pantai Bobby, Bukit Love, mengunjungi homestay, dan sejumlah hotel.
Tak hanya itu, mereka juga diajak snorkeling menikmati keindahan alam bawah laut di Pulau Cilik, berenang bersama ikan Hiu di Pulau Menjangan Kecil, dan melepas tukik atau bayi penyu di Konservasi Penyu, Taman Nasional Karimunjawa.
• Dampak Saudi Setop Umroh dan Ke Masjid Nabawi, Biro Travel Terancam Rugi Miliaran
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Terpeleset saat Bermain, Arif Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai

Pelepasan tukik menjadi salah satu daya tarik wisata di Karimunjawa. Tukik tersebut merupakan hasil penangkaran Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNK).
Sehingga, wisatawan tak perlu menunggu saat musim penyu bertelur hingga menetas. Sebab BTNK telah menyimpa telur penyu dalam sebuah ruangan khusus hingga menetas.
Setelah menetas, tukik akan dibawa ke keramba. Sebagian dilepas liarkan, sedangkan sebagian lain disediakan untuk wisatawan yang ingin merasakan sensasi melepas tukik.
“Sampai ketemu 30 tahun lagi ya, Tukik,” ucap satu anggota ASPPI DPC Wilayah III Jawa Barat, Yulia Fitriani sesaat melepas liarkan tukik.
Petugas dari BTNK, Sukanan menyebut, untuk wisatawan yang ingin terlibat melepas tukik, dikenakan tariff Rp 10 ribu perekor.

"Ini untuk mengganti pakan tukik selama dikarantina di karambah. Pakannya ikan yang dicacah," jelasnya.
Dia bercerita, untuk mendapatkan telur penyu, pihaknya bekerjasmaa dengan nelayan Karimunjawa.
"Nelayan yang menemukan telur, di bawa ke sini. Sistemnya tidak dijual-belikan, tapi kami memberi kompensasi untuk mengganti solar," imbuhnya.

Cara menetaskan telur penyu, menggunakan cara sederhana. Telur-telur penyu dikubur pasir pantai di ember bekas cat yang disimpan dalam bangunan rumah-rumahan. Telur dikubur sekitar 20-25 centimeter dari permukaan. Satu ember, bisa untuk menetaskan hingga 90 butir telur.
"Setiap ember, isinya beda-beda. Ada yang 70, 80, hingga 90 telur," jelasnya.

Tidak lupa, diberi keterangan terkait lokasi asal telur penyu, tanggal, dan jumlah telur yang ada di dalamnya.