Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penganiayaan di Jateng

MIRIS! Bocah 9 Tahun Disiksa Ayah Tiri di Kudus Ngaku Dianiaya Disundut Rokok hingga Kukunya Dicabut

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan ayah kepada anak tirinya, terjadi di sebuah rumah kos RT 1 RW 3, Jatiwetan

RAKA F PUJANGGA
Bocah Disiksa Ayah Tiri 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan ayah kepada anak tirinya,

Kasus ini terjadi di sebuah rumah kos RT 1 RW 3, Jatiwetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.

Siswa MI NU Basyirul Anam, berinisial SW (9)‎ itu diduga telah mendapatkan penyiksaan dari ayah tirinya sejak lama

Hingga mengalami luka pada wajah dan tubuhnya.

Pelaku Noviansyah ‎(40), warga Ngetuk, Nalumsari, Kabupaten Jepara, tersebut telah diamankan Polres Kudus, Rabu (26/2/2020) malam.

Kepala Dusun 3‎ Desa Jatiwetan, Dul Goni menceritakan, penyiksaan terhadap anak itu awalnya ketahuan berdasarkan laporan dari guru ngajinya bernama Sunarsih (55).

Anak tersebut tidak masuk selama lima hari sehingga gurunya mencari keberadaan anak tersebut.

"Setelah ketemu ternyata anaknya kondisi sudah lebam seperti habis dipukuli.

Bahkan penuturannya ‎disundut rokok, dan kukunya dicabut," ujar dia, Kamis (27/2/2020).

Kemudian, pihaknya melaporkan kejadian itu bersama warga masyarakat sekitar untuk membuat laporan ke Polres Kudus.

SW merupakan anak Siti Solichah (35), warga Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang kini menjadi istri Noviansyah.

Bocah Disiksa Ayah Tiri di Kudus
Bocah Disiksa Ayah Tiri di Kudus (RAKA F PUJANGGA)

Siti bekerja sebagai buruh pabrik di Sayung, Demak, sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang parkir.

"Suami pertama Siti Solichah tidak mau mer‎awat anak itu, makanya sekarang ikut dengan ibu dan ayah tirinya," jelasnya.

Saat ini, korban sudah sekolah seperti biasanya meski pipi kirinya lebam dan bibirnya mengeluarkan darah.

"Sudah saya antar ke RSUD Loekmonohadi untuk divisum," ujar dia

Menurut dia, berdasarkan keterangan pelaku, penyiksaan itu dilakukan karena perilaku anaknya yang nakal

Sehingga dia menghukumnya untuk memberikan pelajaran.

"Motif pelaku ini menyampaikan alasannya anak nakal,‎

Makanya anak dikasih hukuman," jelas dia," ujar dia. (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved