Wabah Virus Corona
RESMI! Achmad Yurianto Umumkan Ada 2 Pasien Baru Positif Virus Corona, Total 4 Pasien di Indonesia
Ada dua pasien lagi yang dinyatakan positif virus corona selain dua orang yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - RESMI! Achmad Yurianto Umumkan Ada 2 Pasien Baru Positif Virus Corona, Total 4 Pasien di Indonesia
Jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah dua orang.
Ada dua pasien lagi yang dinyatakan positif virus corona selain dua orang yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
• KSAD Andika Perkasa Bengong Tahu Alasan Pria Ini Masuk TNI, Fisik Diragukan, Kaget Tahu Keahliannya
• Baim Wong Dapat WhatsApp dari Pencuri Motornya yang Kini di Penjara: Saya Nggak Bales
• Mengharukan: Seorang Ibu Histeris Melihat Anaknya yang Masih PAUD Terlindas Trailer di Depannya
• Buron Berhari-hari, Pasutri Asal Sragen yang Bahu-membahu jadi Pencuri Ini Akhirnya Ditangkap
Tambahan pasien itu membuat total empat orang positif terjangkit virus corona di Indonesia.
"Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Yuri menambahkan, dua pasien yang baru diidentifikasi terjangkit virus corona memiliki gejala batuk, pilek.
Namun, tidak ada gejala sesak napas. "Kami harap kondisi intervensi agar bisa baik," ujar Achmad Yurianto.
Keduanya juga terdeteksi pernah melakukan 'close contact' dengan pasien 1 dan 2 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Curhatan
Tetangga Pasien 01 dan 02 Virus Corona, yakni Anis Hidayah mengungkap sejumlah kerugian dengan menyebarnya alamat rumah korban covid-19 yang kini tengah viral.
Hal itu diungkapkan Anis Hidayah saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 yang tayang pada Rabu (5/3/2002).
Mulanya, Anis Hidayah menyayangkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad yang disebut ikut menyebarkan nama dan alamat pasien.
"Nama, alamat persis itu disampaikan oleh Wali Kota yang seharusnya mesti apa yang harus dilakukan pertama, siapa sih yang menyebar luaskan data pasien," kata Anis.
Padahal data pasien itu seharusnya dilindungi seperti halnya di negara lain.
"Setahu kami data pasien di berbagai negara itu dilindungi, diproteksi bahkan nick name saja tidak ada."