Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

BERITA LENGKAP: 2 Orang Lagi Positif Corona, Kemenkes Sebut 13 Orang Suspect Corona

Pemerintah memastikan bahwa jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah dua orang.

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A via Kompas.com
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Achmad Yurianto menyampaikan bahwa kondisi dua orang pasien positif virus Corona yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, keadaannya semakin membaik sedangkan sebanyak 68 kru kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan tidak terjangkit virus usai diperiksa spesimennya. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pemerintah memastikan bahwa jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah dua orang.

Selain dua orang yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, terdapat dua pasien lagi yang dinyatakan positif.

"Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3).

Yuri menambahkan, dua pasien yang baru diidentifikasi terjangkit virus corona itu memiliki gejala batuk dan pilek. Namun, tidak ada gejala sesak napas. "Kami harap kondisi intervensi agar bisa baik," ujar Yuri.

Keduanya juga terdeteksi pernah melakukan close contact dengan pasien 1 dan 2 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso.Disebutkan suhu badan pasien positif corona itu 37,6 derajat Celsius.

"Kondisi kasus nomor 3 dan 4 sekarang, tadi saya dapat laporan suhu badannya masih 37,6 derajat Celsius, satunya 37,7 derajat Celsius, kurang-lebih hampir sama," kata Yuri.

"Kemudian ada keluhan batuk, pilek, tapi tak ada keluhan sesak napas, sehingga kita harap kondisi ini bisa kita intervensi dalam waktu dekat bisa menjadi baik," imbuhnya.

Sementara itu, menurut Yuri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 227 spesimen yang diperiksa terkait kasus virus Covid-19 sampai malam kemarin. Ratusan spesimen itu dikirim dari rumah sakit di sejumlah daerah.

"Sampai data tadi malam pada pukul 18.00 WIB, kita sudah menerima 227 spesimen dari 61 rumah sakit di 25 provinsi," jelas Yuri yang juga selaku Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes.

Yuri mengatakan, ratusan spesimen diambil dari pasien yang berstatus dalam pengawasan. "Ini tentunya adalah kasus-kasus pasien dengan pengawasan. Ini yang kita lakukan," sambung dia.

Dia mengatakan spesimen yang diperiksa itu termasuk dua orang pasien positif Corona yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Dari hasil pemeriksaan, ada 13 orang yang dinyatakan sebagaisuspectCorona.

"Dari keseluruhan ini sudah tentu termasuk dua kasus positif yang kita laporkan sebagai kasus nomor 1 dan nomor 2, itu sudah berada di rumah sakit. Kemudian ada 13 kasussuspect, ini juga berada di rumah sakit dan dalam kondisi diisolasi. Kemudian yang lainnya negatif," ujar dia.

Yakin Bisa Sembuh

Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, M Syahril, mengatakan, kondisi dua pasien positif virus Covid-19 terus membaik. Syahril meyakini kedua pasien itu akan sembuh.

"Kalau tadi ditanya bagaimana, Insyaallah kalau melihat hari pertama masuk sampai hari keenam adanya suatu penurunan, tidak ada perburukan gejala yang ada.

Alhamdulillah indikator ini menjadi suatu parameter bagi kita semua bahwasanya Insyaallah kedua pasien ini akan sembuh," kata Syahril di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3).

Syahril mengatakan kondisi kedua pasien dari hari ke hari semakin membaik. Kedua warga Depok itu juga bisa berkomunikasi dengan saudara-saudaranya menggunakan handphone.

"Alhamdulillah perjalanan hari ketiga keempat, kemudian hari ini hari keenam secara umum keadaan umumnya adalah baik dengan indikasi bisa berkomunikasi bahkan kedua pasien ini bisa telepon WA, video call dengan saudara-saudaranya yang ada di luar," ujar dia.

Dia menjelaskan kedua pasien juga sudah tidak mengalami demam. Namun mereka masih mengalami sedikit sesak dan batuk.

"Tentu saja karena yang diserang adalah saluran napas maka untuk batuk ini butuh waktu untuk mengeluarkan virus yang ada saluran napasnya.

Kedua orang ini bisa melakukan aktivitas sehari-hari, contohnya bisa makan sendiri tidak disuapi, bisa mengganti pakaian, dan ke kamar mandi dan toilet sendiri tanpa harus dibantu oleh keluarga atau pun perawat kami," jelas Syahril.

Selain itu, Syahril juga mengatakan ada 548 orang dalam pemantauan (ODP) terkait Corona.

"548 orang. Jadi kalau ODP yang rawat jalan, semua pasien yang ODP maupun PDP (pasien dalam pengawasan) sudah diumumkan gratis, karena ini di-cover negara," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Jumat (6/3/2020).

Syahril menjelaskan pasien ODP yang berkonsultasi bisa dilakukan pemeriksaan apabila mengalami sakit. Dia menegaskan 548 ODP ini dalam kondisi baik.

"Kecuali dua (positif), dua yang masuk ini ODP, tapi dia ada kontak," papar Syahril.

Pasien Meninggal

Di sisi lain, Syahrial menyampaikan, seorang pasien yang sempat diisolasi di RSPI Sulianti Saroso meninggal dunia kemarin. "Pasien yang meninggal kemarin kan saya sudah bilang kondisinya memang jelek, pakai ventilator," tandasnya.

Pasien perempuan berusia 65 tahun itu masuk ke RSPI Sulianti Saroso pada Rabu (4/3) lalu. Sebelumnya, pasien ini dirawat selama sepekan di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta.

"Rujukan dari rumah sakit swasta dan di sana sudah satu minggu, usianya tua," imbuhnya.

Pasien itu diketahui masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP). Anak si pasien memiliki riwayat perjalanan ke Singapura.

"Ya (masuk kategori PDP), karena dikirim gitu. Karena ada katanya riwayat anaknya dari Singapura segala macem, tapi bukan kontak ya, bukan kontak," ungkapnya.

Selain di RSPI Sulianti Saroso, seorang pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito meninggal dunia. Pasien berinisial R (74) ini disebut meninggal karena pneumonia bakterial.

"Jadi kita sampaikan bahwa pasien yang dalam proses pengawasan itu (R) memang kemarin (5/3) meninggal dunia. Meninggalnya pukul 11.30 WIB," kata Plh Direktur Utama Rumah Sakit Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, saat jumpa pers di Ruang Bulat, Gedung Administrasi Pusat RSUP Dr Sardjito, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (6/3). (kpc/dtc/aji)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved