Berita Semarang
Dr Sucipto Dosen Unnes yang Dibebastugaskan Kembali Diperiksa, Dugaan Penghinaan Jokowi di Facebook
Dosen Unnes yang Dibebastugaskan Dr Sucipto Kembali Diperiksa, Tim Persoalkan Postingan di Facebook
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dr Sucipto Hadi Purnomo, dosen Unnes yang dibebastugaskan sementara atas dugaan menghina Presiden Jokowi Widodo kembali dipanggil dan diperiksa oleh pihak kampus.
Pemanggilan itu dilakukan oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Unnes Dr Prembayun Miji Lestari, Jumat (6/3/2020) bertempat di Rektorat Unnes kampus Sekaran.
Agenda pemeriksaan tersebut terkait dugaan pelanggaran terhadap disiplin yang tertuang dalam Pasal 23F Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
• Dalam Keluarganya, Wajah Nia Ramadhani Disebut Paling Beda, Ia pun Beberkan Silsilah Keluarganya
• Belum-belum Sudah Panas, Khabib Nurmagomedov Tendang Sabuk Juara Tony Ferguson saat Konferensi Pers
• Baim Wong Dapat WhatsApp dari Pencuri Motornya yang Kini di Penjara: Saya Nggak Bales
• Buron Berhari-hari, Pasutri Asal Sragen yang Bahu-membahu jadi Pencuri Ini Akhirnya Ditangkap
Dalam pemeriksaan tersebut, Dr Prembayun merupakan atasan langsung Dr Sucipto.
Dalam surat pemanggilan disebutkan, yang bersangkutan sebagai dosen jurusan bahasa dan sastra Jawa Unnes, sedangkan Prembayun ketua jurusannya.
Dalam pemeriksaan itu, Dr Sucipto menyampaikan bukan hanya Dr Prembayun yang memeriksa, namun juga disertai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Dr Sri Rejeki Urip, Wakil Dekan II FBS Ahmad Syaifudin, dan wakil dekan II Fakultas Hukum, Ali Masyhar, dan sebagainya.
"Ketiganya juga turut memeriksa saya," ungkap Dr Sucipto kepada Tribunjateng.com, Sabtu (7/3/2020) pagi.
Unggahan di Facebook yang dipersoalkan oleh pemeriksa adalah status pada 10 Juni 2019 yang berbunyi:
'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah ini efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'
"Prembayun, Ali Masyhar, Ahmad, dan Urip menyebut bahwa unggahan saya tersebut sebagai wujud penghinaan terhadap Jokowi sebagai kepala negara dan berpotensi untuk mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa," ungkap dosen nonaktif Unnes yang juga anggota Tim Evaluasi Kinerja Akademik Perguruan Tinggi Kemendikbud.
Dia menyampaikan dalam pemeriksaan tersebut, dia mengajak para pemeriksa untuk membedah kasus dengan bedah akademik.
"Untuk mendapatkan kebenaran hakiki, saya mengajak para pemeriksa untuk melakukan bedah kasus lewat jalur akademik, bukan dengan pendekatan kekuasaan.
Debat akademik merupakan salah satu bentuknya," tuturnya.
Terpisah, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Unnes Dr Prembayun ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait pemeriksaan tersebut hanya membaca tanpa direspon.
Sampai berita ini dikirim, Tribunjateng.com belum menerima konfirmasi apapun dari Dr Prembayun.