Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Travelling Jateng

Menikmati Bentang Alam Dari Atas Gunung Gamping Tawangmangu Karanganyar

Melihat pesona bentang alam serta kawasan pemukiman daerah Tawangmangu dan sekitarnya dari puncak Gunung Gamping

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
Agus Iswadi
Pemandangan dari puncak Gunung Gamping Desa Bandardawung Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Jumat (6/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Melihat pesona bentang alam serta kawasan pemukiman daerah Tawangmangu dan sekitarnya dari puncak Gunung Gamping menjadi sensasi tersendiri.

Terlebih tepat saat matahari terbit maupun terbenam. 

Gunung Gamping berada di Jalan Raya Matesih-Tawangmangu tepatnya Dukuh Gamping Dusun Pelas Desa Bandardawung Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

Sebelum dikelola oleh paguyuban desa menjadi destinasi wisata, kawasan ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menambang gamping. 

Dari pantauan Tribunjateng.com, meski masih dalam tahap pengembangan, Gunung Gamping sudah menarik minat para pengunjung.

Tampak sudah terdapat beberapa setuhan seperti spot selfie, area camping, gazebo, fasilitas umum serta kincir angin. 

Udara sejuk dan panorama alam yang dapat dilihat dari ketinggian, dijamin akan membuat berlama-lama di tempat tersebut.

Jika bermalam di puncak gamping, dijamin pengunjung akan disugguhi pemandangan kerlip lampu perkotaan layaknya bintang-bintang yang bertebaran.

"Kami mulai mengelolanya jadi tempat wisata mulai 2016 lalu. Dulunya hanya digunakan aktivitas penambangan gamping. Juga beberapa kali digunakan latihan climbing," kata Ketua Paguyuban Dwihargo, Azis Purwanto saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Jumat (6/3/2020). 

Dijelaskannya, karena penambangan yang dilakukan selama puluhan tahun, sedikit demi sedikit bagian atas gunung tersebut mulai terkikis.

Hingga akhirnya pihak desa bersama warga berinisiatif mengembangakan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata.

Dengan harapan gunung yang semula berukuran besar itu tidak tinggal cerita saja yang disampaikan ke anak cucu kelak. 

Secara bertahap warga diberikan pengertian hingga akhirnya mulai 2018 sudah tidak ada lagi aktivitas penambangan. 

Dalam mengembangkan Gunung Gamping sebagai kawasan wisata setidaknya sudah menghabiskan dana senilai Rp 200 juta.

Azis sapaan akrabnya menjelaskan, dana tersebut diperoleh dari Dana Desa (DD) dan beberapa sumber lainnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved