Berusaha Tabah, Baim Wong Tetap Tak Kuasa Teteskan Air Mata Antarkan Ibunda Ke Pemakaman

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Baim Wong sempat terlihat tabah saat mengetahui ibunya meninggal dunia, namun tangis Baim Wong akhirnya pecah di pemakaman sang ibu, Sabtu (7/3/2020).

Baim meyakini, ibunya kini telah bahagia dalam keabadian.

Keyakinan itu juga yang membuat Baim tak menangis saat ibunya meninggal.

• Pengakuan Siswi SMP Bunuh Bocah Terinspirasi dari Film hingga Misteri Buku Catatan

• Kalista Iskandar Tak Hafal Pancasila di Puncak Puteri Indonesia 2020, Najwa Shihab Memaklumi

• Taksi Terbang Frogs 282 Karya Orang Jogja Berhasil Terbang Perdana, Mampu Angkut 2 Penumpang

• Pendeta HL Tersungkur saat Digiring Ke Mapolda Jatim, Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Pemerkosaan

Namun, tangis Baim akhirnya pecah saat mengantarkan sang ibu ke peristirahatan terakhir.

"Dia meninggal dalam keadaan yang diinginkan semua orang, khusnul khatimah, saya baru nangis tadi," kata Baim dikutip Kompas.com dari YouTube Esge Entertainment, Minggu (8/3/2020).

"Enggak ada saya ngerasa nangis, baru sekarang aja (menangis)," sambungnya.

Baim serta seluruh keluarga tak menangis saat mengetahui ibu mereka meninggal karena ajaran yang selama ini diberikan sang ibu, Kartini Martaatmadja.

Sambil mengusap air mata dengan tisu, Baim juga mengucapkan beberapa patah kata.

"Dia (ibu) membuat kita percaya kalau memang ada kehidupan yang lebih indah setelah ini. Dia meninggal seperti saya tidak kehilangan dia," kata Baim.

Diberitakan sebelumnya, ibunda Baim Wong meninggal dunia pada Jumat malam (6/3/2020).

Jenazah kemudian dibawa ke TPU Sinar Sari Rawa Mekar, Purwakarta, Jawa Barat untuk dimakamkan pada Sabtu (7/3/2020).(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Derai Air Mata Baim Wong Antarkan Ibunda ke Peristirahatan Terakhir"

• Petarung UFC Ini Klaim Satu-satunya Orang yang Bisa Kalahkan Khabib Nurmagomedov

• Link Live Streaming Arema FC Vs Persib Bandung dan PSS Sleman Vs Persikabo di Liga 1 2020 Hari Ini

• Kisah Penemuan Bayi dari Ibu Korban Perkosaan, dari Sepucuk Surat: Tolong Rawat Bayi Saya