Berita Semarang
Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Almarhum Rubiah (56) janda sebatang kara yang ditemukan meninggal di kamar mandi, Senin (9/3/2020).
Kondisi rumah milik Rubiah kini masih terpasang garis polisi, tampak rumah dengan lebar 10 meter dengan panjang 20 meter tidak terawat. Banyak tanaman liar menempel rumah tersebut.
Tetangga korban, Heni menjelaskan sebelum ditemukan meninggal almarhumah sempat tergigit biawak di tangan kirinya pada Selasa (3/3/2020).
• Rudy Katakan pada Kader, Purnomo-Teguh Pasti Menang Tapi Nyambut Gawe, Ini Tanggapan Gibran
• Salut, Cara Aremania Beri Penghargaan ke Persib Bandung yang Kalahkan Arema
• BREAKING NEWS : 7 Santri dan Kiai Brati Grobogan Tenggelam di Bekas Galian C, Dikabarkan 5 Tewas
• Janda Sebatangkara Ditemukan Meninggal, Semasa Hidup Tinggal di Atas Kandang Kambing
"Kondisinya tanganya berdarah-darah, ke warung saya minta hansaplast, almarhumah mengaku tergigit biawak yang dia tangkap di rumahnya," katanya kepada Tribunjateng.
Sehabis mengalami gigitian biawak, lanjut Heni, almarhumah menjalani aktifitas seperti biasa yakni mencari rumput buat kambing sehari sebanyak dua kali pagi dan sore dengan menggunakan sepeda onthel.
"Almarhumah juga sering beli es teh di warung saya, mau hujan atau panas kesukaannya minum es teh," tuturnya.
Heni menjelaskan almarhumah juga baru saja mendapatkan arisan ibu PKK wilayah RT 8 Wonosari sebesar Rp 600 ribu pada Minggu (8/3/2020).
Belum sempat mengambil uang arisan, almarhumah sudah meninggal.
"Namun beliau tidak tampak saat arisan, warga tidak menduga beliau meninggal, dikira warga beliau masih sibuk dengan aktifitasnya," terangnya.
Sedangkan warga lainnya, Yono (68) menjelaskan almarhumah merupakan warga asli Kelurahan Wonosari.
Semasa hidup almarhumah bekerja sebagai buruh pabrik dan suaminya yang merupakan pegawai negeri meninggal sekira 10 tahunan silam.
"Setelah itu almarhumah hidup sebatangkara bertahun-tahun karena tidak dikarunia anak, biaya hidup sehari-hari mengandalkan uang pensiun suaminya," tandasnya.
Pengamatan Tribunjateng warga masih bergotong royong membersihkan tanaman liar di sekitar depan rumah almarhumah, warga juga mengawasi rumah tersebut lantaran masih ada beberapa barang berharga milik Rubiah dirumahnya.

Kisah Yuda di Semarang Pengen Punya Kuda Sejak Kecil, Sudah Gede Nyolong Kuda Bareng Ayah |
![]() |
---|
Geger! Karyawati Indosat Asal Pati Ditemukan Meninggal Tergantung di Kos Mugassari Semarang |
![]() |
---|
Buka Potensi Pasar Baru, Ave Bridal dan Vent Lee Perkenalkan Gaun After Party |
![]() |
---|
Baru Sehari Jualan di Dugderan Semarang, Pengrajin Mainan Ketiban Untung |
![]() |
---|
Mengenang Masa Kecil dengan Bermain Kapal Otok-otok di Festival Dugderan Semarang |
![]() |
---|