Berita Grobogan
Kiai dan 5 Santriwati Tenggelam di Lubang Galian C Grobogan, ESDM Jateng Bentuk Tim Investigasi
Kiai dan lima santriwati meninggal tenggelam di lubang bekas galian C di Grobogan, Jawa Tengah
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: abduh imanulhaq
emua aturan harus dilakukan sebaik-baiknya," kata Kepala Bidang Minerba Dinas ESDM Jateng, Agus Sugiarto.
Ia menyatakan banyak mendapatkan teguran dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkait bencana alam yang kerap terjadi di sekitar lokasi tambang.
Selain itu, banyak pula korban jiwa yang berjatuhan akibat adanya bekas tambang yang tidak dipulihkan kembali.
"Kalau bukan kejadian tertimbun tanah, ya anak kecil tenggelam di bekas penambangan.
Jadi kalau ada bekas yang sudah ada airnya, harus diberi pagar atau papan peringatan.
Itu juga sudah saya katakan berkali-kali tapi masih saja ada yang lalai," tandasnya.
Musibah di kubangan bekas galian C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, terjadi Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Bekas kerukan ekskavator galian c yang beroperasi selama beberapa tahun ini membentuk cekungan.
Cekungan kini nampak menyerupai danau lantaran dipenuhi air hujan.
"Enam orang tewas dan dua orang selamat," kata tokoh masyarakat setempat, Sukarjo (53) di lokasi kejadian kepada Kompas.com.
Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang berlokasi tak jauh dari galian tersebut.
Semua korban merupakan warga Kabupaten Grobogan.
Lima di antaranya adalah para santriwati, seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.
Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati, SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.
Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).