Berita Artis
Unggah Foto Bareng Vicky Prasetyo, Ariel Tatum: Tidak Ada yang Tahu Takdir
Foto Vicky Prasetyo tersebut mendadak ramai lantaran caption yang ditulis oleh Ariel Tatum. Ariel menuliskan, tidak ada yang mengetahui takdir.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
"Ada banget momen aku struggle aduh gimana ya gue tu enggak kayak gitu, kayak pengin pembuktian diri terus menerus bahwa aku enggak kayak yang orang omongin," kata Ariel.
Seiring berjalannya waktu, Ariel pun menyadari tak dapat mencegah orang untuk berkomentar tentangnya.
Kini, ia mengaku lebih memilih untuk menutup telinga rapat-rapat terhadap komentar orang lain tentangnya.
"Tapi as time goes by (seiring berjalannya waktu-red), aku merasa aku cuma punya dua tangan, dua tangan aku enggak bisa menutup mulut semua orang satu Indonesia," ucap Ariel.
"Dua tangan aku akhirnya aku pakai untuk tutup kuping aku sendiri."
Ariel melanjutkan, kini dirinya hanya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
"Jadi aku merasa selama aku melakukan hal yang positif, yang baik dan menyakiti siapapun, aku merasa i should go for it (aku harus terus melakukan itu-red)," ucap Ariel.
Dulu, ketika umurnya baru 13 tahun dan didiagnosa mengidap bipolar, Ariel mengaku sangat ketakutan.
Ia merasa tak pernah melakukan perbuatan yang salah.
"Takut banget karena pada saat itu aku merasa doing that bad things to my self (melakukan hal buruk pada diri sendiri-red) aku rasa bukan diri aku, karena aku pribadi merasa aku enggak mau melakukan itu," kata Ariel.
Depresi sering di-bully banyak orang, Ariel Tatum mengaku beberapa kali mencoba untuk mengakhiri hidup.
"Banyak, aku pernah coba minum obat aku banyak juga, pernah mau loncat juga, terus aku mau kecelakaan juga," kata Ariel.
Tak hanya itu, Ariel bahkan sempat berpikir untuk menyewa jasa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawanya.
"Terus aku sempat mikir kayak apa aku suruh orang buat bunuh gue, jadi keluarga gue enggak nelangsa-nelangsa amat gitu loh mikir gue bunuh diri, jadi mikirnya gue dibunuh orang saja," ucap Ariel.
Pada titik itu, Ariel lantas berpikir untuk mencari bantuan pada orang-orang profesional.