Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Jadi Angan-angan Sejak Dulu, Budiono Akhirnya Bisa Rintis Desa Bebas Sampah Plastik

Dusun Tapak Timur, Desa Kedunggading, disulap menjadi dusun rintisan Program Kampung Iklim (Proklim) 2020.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
IST
Sejumlah warga Desa Kedunggading melakukan penimbangan kardus yang dijual ke Bank Sampah Budi Luhur, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dusun Tapak Timur, Desa Kedunggading, disulap menjadi dusun rintisan Program Kampung Iklim (Proklim) 2020.

Desa terluas ketiga di Kecamatan Ringinarum ini juga bakal dirintis menjadi desa bebas plastik.

Terlebih dengan hadirnya Bank Sampah Budi Luhur dan pengelolaan sampah model komposter.

Beli Honda Jazz Cash tapi Mobil Malah Ditarik Debt Collector, Ihsan Lapor ke Polsek Gemolong Sragen

Dul Jaelani Mundur dan Bungkam Soal Tiara : Saya Mundur Tak Ingin Ganggu & Hargai Kekasih Tiara

Asisten Yakin Ririn Ekawati Konsumsi Narkoba, Ternyata Sempat Muntahkan Pil Happy Five di Mobil

Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri

Kepala Desa Kedunggading, Budiono, mengatakan, inisiasi desa bebas plastik nampaknya sudah menjadi angan-angannya sejak dulu.

Hal tersebut mengingat persolan sampah menjadi hal yang serius dan perlu penanganan bersama.

Keberadaan bank sampah dan pengelolaan sampah dengan metode komposter ini bagian dari upaya mengurangi volume sampah di desanya terlebih sampah di Kabupaten Kendal.

"Sisi lain bisa meningkatkan kepedulian masyarakat dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan bersih.

Masyarakat juga punya nilai tambah," jelasnya, Selasa (10/3/2020) di kantornya.

Nantinya, sampah-sampah yang sudah dipilah oleh warga akan dibeli oleh bank sampah.

Rinciannya, untuk kardus dihargai Rp 1,000 per kilogram, sampah plastik Rp 1,500 per kilogram, potongan besi Rp 2,600 per kilogram dan botol plastik Rp 600 per kilogram.

Budiono berharap pengelolaan sampah di desanya tidak menjadi wacana semata.

Berkaca banyaknya desa yang kurang serius mengelola sampah menjadi catatan tersendiri baginya.

Ia akan serius mengawal program tersebut hingga tercipta desa bebas dengan sampah ataupun plastik.

"Anggaran desa sepertinya tak bisa mengcover penuh kemudian kita sepakat buat program jimpitan untuk membantu pendanaan, untuk ember sampah nanti disediakan dari dana desa.

Untuk komposternya dari desa rencana tiap RT kita sediakan dua komposter," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved