Berita Daerah
Pasutri Ini Sembunyikan Orang yang Dibunuh Dalam Rumah hingga Membusuk
Pasangan suami istri (pasutri) yang diduga pelaku pembunuhan Zeli (55), Sumar dan Tiana, menyimpan mayat korban selama empat hari hingga membusuk
TRIBUNJATENG.COM, JEMBER – Pasangan suami istri (pasutri) yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Zeli (55), Sumar dan Tiana, menyimpan mayat korban selama empat hari hingga membusuk.
Polisi menyebut, pasutri pemilik rumah tempat korban ditemukan itu tidak segera melaporkan perbuatan mereka karena ketakutan.
“Karena dia ketakutan, mau dibawa ke mana (mayatnya), ketakutan sendiri,” tutur Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio kepada Kompas.com, via telepon Rabu (11/3/2020).
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni Meninggal Dunia
• Pemeriksaan Rampung, Lucinta Luna Dipindah Ke Rutan Pondok Bambu
• DKP Jateng Sarankan Eksportir Perikanan Simpan Barang Jelang Lonjakan Permintaan Pasar Global
• Megawati Sudah Putuskan Nama Cawali Pilkada Solo, Purnomo Pasrah, Gibran: Belum Dikabari
Dia menyebut, pelaku membunuh korban dengan cara mencekik.
Bahkan, tak hanya dilakukan oleh Sumar sendiri, namun juga bersama istri pelaku yang bernana Tiana.
Ketika ditanyakan motif pembunuhan itu apa, Subagio masih belum mengetahui informasinya secara pasti.
Karena kasus sudah dibawa ke Polres Jember.
“Pelaku suami istri sudah diamankan dan dibawa ke Polres jember,” ujar dia.
Sebelumnya, warga Dusun Congapan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, geger dengan penemuan mayat yang telah membusuk.
Pemilik rumah bernama Sumar melaporkan mayat di dalam rumahnya pada ketua RT setempat.
Lalu dilanjutkan ke Polsek Sumberbaru. Mayat tersebut diketahui bernama Zeli yang masih kerabat pemilik rumah sendiri.
Mayat tersebut sudah berada di rumah sekitar empat hari.
Tak heran, mayat tersebut menimbulkan bau membusuk di lingkungan rumah warga sekitar. (KOMPAS.com/BAGUS SUPRIADI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketakutan, Suami Istri Sembunyikan Orang yang Dibunuh hingga Membusuk di Rumah"