Berita Kesehatan
Suami di Bandung Ditolak Istri Berhubungan Intim karena Stroke, Bolehkah Penderita Stroke Bercinta?
Suami di Bandung Ditolak Istri Berhubungan Intim karena Stroke, Bolehkah Penderita Stroke Bercinta?
Suami di Bandung Ditolak Istri Berhubungan Intim karena Stroke, Bolehkah Penderita Stroke Bercinta?
TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini di Bandung seorang suami tega membunuh istri karena masalah seks.
Berdasarkan laporan Tribun Jabar, Selasa (10/3/2020), Agus Subardiono membunuh istrinya Yoyoh Rokayah.
Agus melakukan KDRT kepada sang istri lantaran kesal ditolak berhubungan intim.
• Viral Driver Ojol Nikahi Penumpang Cantik, Beberkan Modus Pendekatannya: Lelaki Punya Banyak Cara
• Jenazah Pasien Positif Corona yang Meninggal Dikirim ke Negara Asalnya, Yurianto: Dia Kasus No 25
• Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura
• Dul Jaelani Mundur dan Bungkam Soal Tiara : Saya Mundur Tak Ingin Ganggu & Hargai Kekasih Tiara
Saking kesal hingga kalap dan tega membunuh sang istri.
Dari hasil pemeriksaan, Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya, mengatakan Agus sudah berkali-kali ditolak berhubungan intim oleh sang istri.
Diketahui ajakan berhubungan badannya ditolak sang istri karena Agus warga Bandung itu baru saja mengalami stroke ringan.
Namun Agus menuding istrinya tak mau berhubungan intim lantaran selingkuh.
Hal itulah yang akhirnya membuat Agus naik pitam dan membunuh sang istri.
Berkaca dari kejadian ini, timbul pertanyaan bolehkah penderita stroke melakukan hubungan seks?
Dikutip dari doktersehat.com, pada dasarnya penderita stroke masih bisa melakukan seks.
Meski stroke membuat kelumpuhan yang mengganggu aktivitas, namun hasrat bercinta masih muncul.
Philippine Neurogical Association (PNA) menjelaskan penderita stroke masih memiliki gairah untuk melakukan seks.
Bahkan menurutnya aktivitas seks bisa dilakukan sebulan setelah serangan stroke.
![]](https://cdn2.tstatic.net/jabar/foto/bank/images/pasangan-di-kamar-ilustrasi_20150428_151817.jpg)
Asalkan, penderita masih teratur mengkonsumsi obat.