Banyak Diburu, Harga Jahe Lokal di Karanganyar Alami Kenaikan Harga

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Banyak dicari warga, harga jahe lokal di Pasar Jungke Kecamatan/Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan harga.

Dari pantauan Tribunjateng.com di Pasar Jungke, harga jahe lokal berkisar mulai Rp 40 Ribu per kilo hingga Rp 45 ribu per kilo.

Pedagang Pasar Jungke, Sri Mulyani (65) mengatakan, harga jahe lokal naik sejak dua minggu lalu.

Sekarang harganya Rp 45 ribu per kilo, sedangkan sebelumnya berkisar Rp 30 ribu- Rp 35 ribu per kilo.

"Jahe merah sudah dua minggu tidak jual, stok kosong. Kebanyakan carinya jahe lokal. Ramainya itu minggu lalu, sehari bisa jual 10 Kg-15 Kg," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (14/3/2020).

Biasanya ia menyetok sekitar 100 Kg jahe lokal untuk jangka waktu dua minggu. Jahe tersebut diperoleh dari daerah Kecamatan Jenawi.

Pedagang lainnya, Rusmanto (60) menambahkan, harga jahe lokal Rp 40 ribu per kilo, sebelumnya berkisar Rp 35 ribu sampai Rp 38 ribu.

"Kemarin banyak yang cari jahe lokal. Ini saya nyetok 50 Kg untuk satu minggu," ujarnya.

Petani Jahe, Wahyono warga Ngunut Jumantono menyampaikan, harga jahe mengalami peningkatan mulai awal tahun, sekarang dari petani harganya sekitar Rp 30 ribu per kilo. Sedangkan sebelumnya berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per kilo.

"Sekarang harganya bagus. Sudah banyak pesanan tapi jahe belum waktunya panen jadi tidak bisa melayani dalam jumlah besar. Ada yang 10 Kg, ada yang 15 Kg. Biasanya datang langsung ke sini, dari pedagang jamu dan pedagang hik (wedangan)," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini umur jahe yang ditanam di sekitar pekarangan rumah dan ladang masih berumur sekitar 3 bulan. Sedangkan untuk layak panen, paling tidak jahe yang ditanam sudah berumur sekitar enam bulan. (Ais)