Wabah Virus Corona
Inilah Cara Tes Virus Corona di Indonesia, Mulai Ambil Sampel hingga Penentuan Positif atau Negatif
Jumlah orang terjangkit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Inilah cara tes virus corona di Indonesia
TRIBUNJATENG.COM - Jumlah orang terjangkit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Hingga Senin (16/3/2020) pukul 05.00 WIB, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, ada 117 orang yang positif COVID-19 di Indonesia.
Jika dibandingkan Sabtu (14/3/2020), jumlah pasien positif corona atau COVID-19 meningkat sebanyak 21 orang.
Achmad Yurianto, pada Minggu (15/3/2020) menyebut, 19 di antaranya di Jakarta dan dua di antaranya di Jawa Tengah.
Lalu, bagaimana cara Indonesia melakukan tes pengujian virus corona?
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Kemenkes, Vivi Setiawaty menyatakan, pemeriksaan sampel tes uji virus corona membutuhkan waktu sehari.
• BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu
• 4 KKB Papua Tewas Ditembak Aparat Gabungan Dalam Kontak Senjata di Tembagapura
• Viral Video Suara Azan di Kuwait Dimodifikasi karena Virus Corona, Muadzin Menangis Tersedu
• Pejabat di China Ini Sebut Militer AS Bawa Wabah Virus Corona Ke Wuhan: Ayolah Transparan!
• Pasien Suspect Corona Kabur dari RS Mardi Rahayu Kudus, Dinkes Masih Memburu hingga Demak
Sejak sampel diterima, uji tes hanya memerlukan waktu sehari dan kemudian langsung bisa diketahui hasilnya.
"Satu hari atau 1x24 jam sejak sampel diterima di Litbang," kata Vivi.
Prosedur pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangkan Kesehatan Kementerian Kesehatan atau Balitbangke Kemenkes.
Adapun alat dan kemampuan di lab Balitbangkes Kemenes sudah terstandar World Health Organization (WHO).
Kemudian, bagaimana alur pemeriksaan di laboratorium Balitbangkes?
Prosedur pemeriksaan spesimen di Laboratorium Balitbangkes mulai dari penerimaan, pemeriksaan, hingga pelaporan spesimen.
Sebelumnya, spesimen diambil dari rumah pasien di rumahsakit rujukan.
Lalu, spesimen dikirim ke Laboratorium Balitbangkes.
Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, tapi minimal 3 spesimen dari 1 pasien.
Di tahap ini, spesimen yang diterima diekstraksi untuk diambil RNA-nya atau asam ribonukleat.