Forum Guru
Forum Guru Y Bangun Widadi : Sekolah Benteng Cekal Penyebaran Virus Corona
Sampai awal pekan kedua bulan Maret atau tiga bulan semenjak pasien suspect corona ditemukan, dilaporkan hampir 120.000 orang teridentifikasi telah te
Oleh Y Bangun Widadi, M.Pd
Guru di SMAN 1 Bringin, Kab. Semarang, Alumnus Pasca Sarjana Unnes
Sampai awal pekan kedua bulan Maret atau tiga bulan semenjak pasien suspect corona ditemukan, dilaporkan hampir 120.000 orang teridentifikasi telah terpapar virus corona.
Suspect sejumlah itu tersebar di 118 negara dengan sekitar 64.000 lebih orang dinyatakan sembuh, dan 4.262 orang telah menjadi korban keganasan virus corona itu.
Demikian data lansiran Global Cases by John Hopkins CSSE sebagaimana dilansir media on line yang seakan mempertegas virus corona bagaikan kemunculan hantu di siang bolong.
Penyebaran virus ini tergolong sangat masif ke seluruh penjuru dunia yang menjadikan semua negara khawatir akan penyebaran virus berbahaya ini.
Sebagai penyebab penyakit endemis, virus corona mudah menular lewat hubungan langsung antar manusia yang memunculkan kegamangan dan ketegangan dalam relasi publik yang memunculkan kecurigaan dan kekhawatiran bila relasi itu sebagai wahana penularan virus corona ini.
Tidak terkecuali, sekolah yang merupakan salah satu wahana relasi publik yang melibatkan para siswa, kaum muda yang masih relatif awam tehadap bahaya dan pola atau modus serta media penularan virus corona. Pertanyaan yang mengemuka, bagaimanakah menjadikan sekolah sebagai benteng pencegahan dan penangkalan penyebaran virus corona?
Virus Corona, kajian tematik
Sebagai ruang publik kaum muda, sekolah menjadi sangat relevan sebagai ruang kajian fenomena alam atau fenomena sosial seperti bahaya dan cara penularan virus corana ini. Fenomena sosial, virus corona ini dapat menjadi kajian tematik beberapa mata pelajaran.
Dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran ini mengeksplorasi sebanyak mungkin informasi terkait dengan imbas dari penyebaran virus ini. Mulai data suspect, pola perkembangan jumlah virus dalam rentang waktu tertentu, cara dan media penularannya.
Demikian juga efek bagi perekonomian, hubungan antar negara, dan sisi-sisi kemanusiaan akibat penyakit yang ditimbulkan, situasi perdagangan dunia.
Kajian ini juga menjadi tema sikap sampai membangun kesadaran pola hidup sehat, serta rasa syukur atas kesehatan yang selama ini dirasakan, juga kebersamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara bersama menjadi tema menarik kajian berbagai mata pelajaran: matematika, biologi, bahasa inggris (bersumber media internasional), ekonomi, olah raga, agama dan budi pekerti bahkan mata pelajaran yang lain.
Kesadaran akan bahayanya penyakit yang bersumber dari virus ini tentunya perlu dikemas agar tidak memunculkan rasa takut yang berlebihan dan keyakinan akan kemampuan untuk menghadapinya secara kolektif. Kajian tematik ini menjadi penting sebagai pintu gerbang pencegahan penularan virus ini.
Langkah Nyata
Sebagaimana tersirat dalam surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 3 tahun 2020, disebutkan perlunya tindakan pencegahan perkembangan dan penyebaran CoronnaVirus Disease(Covid- 19) di lingkungan satuan pendidikanatau sekolah, atara lain dengan:mengoptimalkan peranusahakesehatansekolah (UKS), menjalin komunikasi dan koordinasi dengan dinas kesehatan/puskesmas terdekat berkaitan denganfasilitas pelayanan kesehatansetempat dalam rangkatindakan medis bila sewaktu-wkatu muncul penyeakit akibatpenyebaranCovid-19, dan kesepahaman tanggaprencana atauantisipasipersiapandan prosedure bila penyakit yang muncul menimpa warga sekolah.
Langkah nyata yang lain, sekolah mengupayakan sertamemastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabunatau antiseptik lainnya, melakukan pembersihan ruangansecara rutin alatkhususyang dipakai bersama dan disinyalir dapat menjadi media penularan virus corona seperti:handel pintu,pegangan tangga,saklar lampu, papanketikkomputer dan fasilitas lain yang sering terpegang tangan.
Usaha penangkalan masuknya virus dari luar sekolah ke warga sekolah, diawali dari kewaspadaan dan kebijakan sekolah seperti mengurangi kegiatan yang sifatnya kontak langsung(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya), kegiatan bersama di luar sekolah, dan juga kewaspadaan apabila ada anggota sekolah yang menunjukkan gejala terjangkit virus ini: demam, batuk, pilek memalui koordinasi secara aktif dengan orang tua dan instansi kesehatan terkait. Juga perlu informasi dan komunikasi efektif dengan orang tua siswa guna membangun kesadaran dan pemahaman bersama terkait cara dan media penularan virus ini sekaligus menghindari kesalahpahaman terhadap kebijakan sekolah seperti pembatasan untuk petugas/orang tua yang mengantar/menjemput anak atau siswa, terlebih untuk orang tua atau siswa yang baru bepergian dari luar negeri atau memiliki akses relasi personal langsung dengan orang asing yang bermobilitss keluar masuk antar negara.
Dan tentunya kesepahaman bersama antar warga sekolah serta komunikasi terbuka antar warga sekolah dan orang tua, masyarakat serta kesadaran akan bahaya yang muncul akibat virus corona ini menjadi bagian yang paling esensial untuk menjadikan sekolah sebagai benteng pencegahan, tindakan prenventif bagi penularan virus berbahaya ini. Dengan demikian, tidak terjadi kegamangan relasi publik antar warga sekolah dan tidak ada kekhawatiran sekolah sebagai tempat penyebaran virus corona ini. Semoga. (*)