Wabah Virus Corona
Eropa Akan Menutup Pintu Selama 30 Hari hingga Surat Warga Italia untuk Dunia terkait Virus Corona
Presiden Komisi Uni Eropa ,Ursula von der Leyen menyarankan Uni Eropa untuk memberlakukan larangan bagi perjalanan
Banyak yang kemudian berpikir "tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Virus Corona hanyalah flu dengan tingkatan yang lebih parah"
Selain itu banyak juga yang berpikiran tidak mungkin terjangkit karena usia yang masih muda.
Kemudian ketika beberapa orang mulai menggunakan masker saat bepergian, mulai sering mencuci tangan, beberapa dengan mudahnya menganggap semua orang berlebihan.
Dan mereka tetap akan menjalani hidup seperti biasa tanpa rasa ketakutan.
Lalu masuk ke tahap kedua di mana angka kasus Virus Corona terus meningkat dengan signifikan.
Hingga pada (22/2/2020) satu hingga dua kota di Italia dikarantina bahkan ditetapkan menjadi red zone atau zona merah.
Disaat itu kami mulai merasa khawatir, tapi kami masih berpikir petugas medis akan merawatnya sehingga tidak perlu panik.
Kami juga masih akan berpikir beberapa orang yang meninggal karena virus adalah orang-orang tua dan menganggap media hanya membuat kepanikan.
Kami masih terus menjalani hidup seperti biasa dan terus bertemu dengan teman-teman karena menganggap semua baik-baik saja.
Setelah itu, jumlah pasien meningkat dengan cepat.
Angka tersebut menjadi dua kali lipat dalam satu hari.
Angka kematian juga menjadi lebih banyak.
Kemudian pada (7/3/2020) 4 wilayah dengan kasus tertinggi diisolasi dan ditetapkan zona merah.
Hingga 25% dari negara Italia diisolasi.
Sekolah, universitas ditutup, namun kantor-kantor, bar hingga restoran dan tempat tempat umum lainnya masih tetap buka.