Wabah Virus Corona
Kisah Ratri, Maria, dan Sita 3 Pasien Sembuh Virus Corona, Cerita Saat Divonis Hingga Diisolasi
Ratri dan sang ibu Maria Darmaningsih (pasien 2), tertular dari adiknya Sita Tyasutami (pasien 1) serta dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Alasannya supaya tidak bikin panik tapi namanya juga masih tidur, otak saya belum bangun.
Terus saya kayak cuma nulis report gitu, apa kejadiannya, saya kirim ke keluarga terdekat saya.
Sudah itu tidur lagi karena saya ngantuk banget. Saya sih tak khawatir karena saya tahu, dari awal saya sudah mengikuti perkembangannya.
Waktu saya di Austria saya dengar berita dari Amerika bahwa memang sebagian besar persentase penyembuhannya 98,9% dan kita tak usah khawatir.
Jadi pas tahu ya sudah saya pikir nggak apa-apa positif, yang penting saya tahu. Daripada hari-hari sebelumnya, saya nanggung begitu, jadi kayak ada apa dengan badan saya. Jadi pas saya dikasih tahu, saya lega.
Berdasarkan bekal informasi itu yang membuat Anda yakin bahwa Anda bisa sembuh?
Iya saya juga yakin bahwa ibu sama adik saya bisa sembuh.
Jadi pas ketahuan, itu yang bikin kita ibaratnya naik darah tinggi, kayak "kita dengarnya dari media".
Terus tiba-tiba sejam kemudian rumah kita sudah dikerubungi wartawan.
Sorotan media parah banget.
Lalu berbagai macam dinas kesehatan menelepon saya.
Terus saya mesti koordinasi, selama sembilan jam saya nggak berhenti telepon sama keluarga, Dinas Kesehatan dan segala macam.
Ya saya ikut saja, menurut saja, pasrah saja. Pastinya nggak mungkin bilang, saya nggak takut.
Pasti takut karena tiba-tiba dalam sehari hidup kita kayak berubah harus mengatur ini semua.
Tapi kalau soal kesembuhan atau kepanikan soal kesehatannya, saya jujur nggak terlalu panik.