Wabah Virus Corona
Takut Kehabisan Stok, Warga Semarang Mulai Borong Gula Pasir
Melambungnya harga gula pasir dan kelangkaan di tengah wabah virus corona atau Covid-19 dikeluhkan masyarakat.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Melambungnya harga gula pasir dan kelangkaan di tengah wabah virus corona atau Covid-19 dikeluhkan masyarakat.
Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan dirilis lewat situs Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati), harga gula pasir masih di angka Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogramnya.
Dari data situs Sihati, tingginya harga gula pasir di 6 kota yaitu Semarang, Surakarta, Pekalongan, Salatiga, Magelang dan Tegal masih bertahan selama sepekan terakhir.
• Ashanty Murka Dapat Undangan Lamaran Putrinya dengan Atta Halilintar: Aurel Jadi Kegatelan Banget!
• Jimmy Meninggal di Depan Kantor Kelurahan di Candisari Semarang, Tepat saat Memarkir Motornya
• Angkut Barang Terlarang Mobil Avanza Ini Dihancurkan, Inilah Penampakannya
• Kerap Dibayar Pasien dengan Sayur, dr Handoko Gunawan Tumbang Ikut Berjuang Rawat Pasien Corona
Menurut sejumlah pedagang, naiknya harga gula pasir di tengab wabah Covid-19 sangat memberatkan.
"Pasar juga tak seramai biasanya, ditambah naiknya harga kebutuhan pokok termasuk gula pasir," jelas Arifin satu di antara pedagang gula pasir di Pasar Karangayu Kota Semarang, Rabu (18/3/2020).
Dilanjutkannya, harga gula pasir Februari lalu mencapai Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu perkilogramnya.
"Pekan ini sudah turun, karena awal Maret lalu mencapai Rp 19 ribu perkilogramnya," jelasnya.
Meski kenaikan harga dikisaran Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu namun, masih banyak masyarakat yang membeli gula pasir.
"Yang jadi permasalahan kelangkaan gula pasir, semahal apa pun kalau stok ada menurut kami masih aman, namun kalau stok langka seperti sekarang sangat menyulitkan," katanya.
Menanggapi kelangkaan akan gula pasir, Erna Wati warga Semarang Barat, memilih membeli lebih banyak jika di warung sekitar rumahnya jika ada stok.
"Biasanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga 500 gram bisa habis kurang dari satu pekan.
Karena sekarang langka, misal di warung ada stok banyak saya beli 5 kilogram langsung," imbuhnya.
Ia menambahkan sudah ada stok 4 kilogram gula pasir di rumah, namun untuk antisipasi semakin langkanya gula pasir ia tetap membeli guka pasir.
"Ini saya beli 5 kilogram lagi, untuk antisipasi kalau gula pasir semakin langka.
Terkait naiknya harga, bagi saya masih normal, yang penting masih ada barangnya," tambahnya saat ditemui Tribunjateng.com di salah satu warung yang ada di Ngaliyan Semarang Barat. (bud)
• Wabah Virus Corona, Fraksi PPP DPRD Demak : Pemkab Bilang Tidak Ada, Itu Info yang Tak Memuaskan
• Sehari Pasca Penutupan Sementara Obyek Wisata di Kabupaten Tegal, Kondisi Terpantau Lengang
• Sebelum Pemain Berkumpul Pasca Libur, Managemen Semprotkan Desinfektan di Mess PSIS Semarang
• Bongkar 20 Rumah Warga di Kebonharjo, PT KAI Beri Kesempatan Sewa Lahan