Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

67 Warga yang Sempat Besuk Korban Positif Corona Meninggal Asal Wonogiri Sudah Terdata

Tim Pemkab Wonogiri sudah mendata sebanyak 67 orang yang pernah kontak dengan korban yang meninggal positif virus corona.

Editor: m nur huda
Istimewa/ Humas Pemkab Wonogiri
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Tim Pemkab Wonogiri sudah mendata sebanyak 67 orang yang pernah kontak dengan korban yang meninggal positif virus corona.

Saat ini ke-67 warga itu sementara diobeservasi untuk dipilah masuk dalam kategori orang dalam pegawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).

“Tim masih sementara memilah mana warga yang masuk kluster orang dalam pengawasan, pasien dalam pengawasan atau isolasi mandiri.

Pemilihan itu ditentukan dinas terkait (dinkes setempat),” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/3/2020) siang.

Peserta Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa Demam Tinggi, Dirujuk Ke Rumah Sakit Makassar

Tidak Lockdown, Tapi Jokowi Perintahkan Lakukan Rapid Test Secara Massal

Viral Curhatan Pasien Suspect Corona Jakarta: Di Ruangan Hanya Ada 3 Bed Kasur, Pasien Ada 6 Orang

Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa Dibatalkan, Gubernur Sulsel: Terimakasih

Sejumlah 67 warga itu statusnya sebagai pembesuk korban saat dirawat di fasilitas kesehatan di Slogohimo.

Pasalnya, sebelum dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo, korban sempat dirawat dari tanggal 9 hingga 13 Maret 2020 di fasilitas kesehatan tersebut.

“Kontak mereka waktu kunjung pasien saat dirawat di fasilitas kesehatan di Slogohimo.

Mengunjungi pasien yang sakit menjadi kultur budaya warga Kabupaten Wonogiri.

Dan sekitar 67 sudah teridentifikasi untuk dilakukan tindak lanjut penanganannya,” ungkap Jekek.

Diberitakan sebelumnya, satu pasien positif corona berinisial Ny. S (43), asal Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dinyatakan meninggal setelah dirawat beberapa hari di RSUD dr. Moewardi Solo.

Ibu rumah tangga itu dinyatakan meninggal, Rabu (18/3/2020) malam.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020) malam membenarkan meninggalnya warganya yang positif corona setelah beberapa hari dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo.

“Ny S (43) dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB. Almarhumah mulai dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo sejak Jumat (13/3/2020) lalu,” ujar Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek.

Sebelum dirawat di RSUD dr. Moewardi, kata Jekek, korban memiliki riwayat berkontak dengan korban pertama yang meninggal di Solo saat mengikuti seminar di Kota Bogor, Jawa Barat.

Dari hasil penelusuran akan diinventarisasi, kemudian diidentifikasi apakah masing-masing dari warganya yang pernah kontak dengan pasien corona yang meninggal mengalami gejala penurunan kondisi kesehatan.

"Kami identifikasi, langkah-langkah berikutnya yakni apakah ada gejala serupa dengan gejala virus corona," kata dia.

Belum Tetapkan KLB Corona

Dengan adanya satu warga Wonogiri yang meninggal dunia, Jekek mengatakan, pihaknya belum ada rencana untuk menetapkan Womogiri berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona.

"Kami harus koordinasi dengan provinsi dan gugus tugas kami yang ada di daerah," kata Jekek.

Meski begitu, pihaknya akan lebih menyosialisasikan kepada warga agar waspada dengan virus corona.

Kata Jekek, sosialisasi yang dilakukan tidak sekadar memanfaatkan jejaring media sosial.

Tapi lebih dari itu, pihaknya akan menyosialisasikan akan bahaya virus corona menyusuri dari kampung ke kampung.

"Kami akan gandeng Polisi untuk woro-woro keliling," katanya.

Pihaknya juga akan menggandeng tokoh agama supaya melakukan hal serupa.

Hal itu dilakukan lantaran Wonogiri, katanya, masyarakatnya masih konvensional.

"Tidak bisa hanya sosialisasi di medsos."

"Masyarakat Wonogiri masih berbasis kultur, masyarakat konvensional," kata dia.

Diketahui, seorang warga Wonogiri pada Rabu (18/3/2020) meninggal dunia di RSUD Moewardi Solo.

Pasien berjenis kelamin perempuan itu dinyatakan positif corona.

Dalam riwayat perjalanan, dia sebelumnya mengikuti acara di Bogor. 

Sebelumnya diberitakan, seorang warga di  Kabupaten Wonogiri positif corona meninggal dunia saat dirawat di RSUD Moewardi Solo.

Diketahui dia meninggal pada Rabu (18/3/2020) setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, pemakaman dilakukan malam harinya.

Dengan protap yang berlaku, peti jenazah tidak diperkenan untuk dibuka.

"Sesuai protap, peti ditutup."

"Dari rumah sakit dibawa ke rumah sebentar, lalu dibawa ke makam," kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo dalam sambungan telepon kepada Tribun Jateng, Kamis (19/3/2020).

Pasien berjenis kelamin perempuan itu dirawat di RSUD Moewardi sejak Jumat (13/3/2020).

Sebelumnya dia sempat dirawat di RSUD Amal Sehat Wonogiri, karena kondisi semakin mengkhawatirkan, akhirnya dia dirujuk tim medis ke Solo.

Pasien juga memiliki riwayat kontak dengan pasien positif corona meninggal dunia juga yang dirawat di RSUD Moewardi.

Kedua pasien meninggal ini mengalami penurunan kondisi kesehatan setelah mengikuti acara dari Bogor.

Dengan adanya warga Wonogiri yang meninggal dan dinyatakan positif virus corona, maka Jekek akan telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

Satu di antaranya Dinas Kesehatan setempat.

"Menyikapi ini, kami lakukan kesiapsiagaan," kata Jekek.

3 Orang Meninggal

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengabarkan pasien positif corona di RSUD Moewardi Solo telah meninggal.

Artinya, saat ini sudah ada tiga pasien positif corona di Jateng yang meninggal.

Ganjar Pranowo mengatakan pasien positif corona itu meninggal pada Rabu (18/3/2020) sore.

"Pasien sempat dirawat selama dua hari di RS Moewardi," kata Ganjar di Puri Gedeh, Rabu malam.

Gubernur menerangkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 49 tahun.

Ikut Seminar Bogor

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, pasien merupakan klaster dari seminar Bogor.

"Iya, dia ikut seminar di Bogor," jelasnya.

Artinya, ada 4 pasien positif corona di Jateng dari klaster seminar Bogor.

Dua diantara meninggal dunia.

Keduanya meninggal di RSUD Moewardi.

"Hasil tracking, dia ikut seminar di Bogor."

"Memiliki riwayat perjalanan sama dengan pasien positif corona yang meninggal pertama di Moewardi," katanya.

Pemprov akan terus melacak warga yang ikut seminar di Bogor untuk mencari data peserta seminar.

Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi kasus ini.

"Kami sedang mencari manifes peserta seminar di Bogor itu," imbuhnya.

(Rifqi Gozali/Tribun Jateng/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 67 Warga yang Pernah Kontak dengan Korban Meninggal Positif Corona Asal Wonogiri"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved