Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Pemkab Wonogiri Telusuri Warga yang Pernah Kontak Fisik dengan Almarhum Pasien Positif Corona

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo memerintahkan Dinkes menelusuri warga yang pernah kontak dengan pasien positif corona yang meninggal dunia.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Istimewa/ Humas Pemkab Wonogiri
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek. 

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo memerintahkan Dinkes menelusuri warga yang pernah kontak dengan pasien positif corona yang meninggal dunia.

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Hal ini dilakukan untuk membendung penyebaran virus corona di Wonogiri.

"Kami telah perintahkan Dinas Kesehatan untuk tracing warga yang pernah kontak dengan warga kami yang meninggal dan dinyatakan positif corona," kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, dalam sambungan telepon kepada tribunjateng.com, Kamis (19/3/2020).

Penelusuran tersebut, kata Jekek, dilakukan oleh Dinas Kesehatan didampingi Puskesmas setempat.

Tak Khawatir Virus Corona, 12.000 Jamaah Hadiri Ijtima Asia Malam Ini, 100 WNA Datang ke Indonesia

Mulai Besok, Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi Ditutup, Ini Pernyataan Resminya

Ashanty Murka Dapat Undangan Lamaran Putrinya dengan Atta Halilintar: Aurel Jadi Kegatelan Banget!

Maling Hp di Mangkang Semarang Dibebaskan, Korban Tak Tega Pelaku Anak Yatim Piatu Asal Kendal

Dari hasil penelusuran akan diinventarisasi, kemudian diidentifikasi apakah masing-masing dari warganya yang pernah kontak dengan pasien corona yang meninggal mengalami gejala penurunan kondisi kesehatan.

"Kami identifikasi, langkah-langkah berikutnya yakni apakah ada gejala serupa dengan gejala virus corona," kata dia.

Dengan adanya satu warga Wonogiri yang meninggal dunia, Jekek mengatakan, pihaknya belum ada rencana untuk menetapkan Womogiri berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona.

"Kami harus koordinasi dengan provinsi dan gugus tugas kami yang ada di daerah," kata Jekek.

Meski begitu, pihaknya akan lebih menyosialisasikan kepada warga agar waspada dengan virus corona.

Kata Jekek, sosialisasi yang dilakukan tidak sekadar memanfaatkan jejaring media sosial.

Tapi lebih dari itu, pihaknya akan menyosialisasikan akan bahaya virus corona menyusuri dari kampung ke kampung.

"Kami akan gandeng Polisi untuk woro-woro keliling," katanya.

Pihaknya juga akan menggandeng tokoh agama supaya melakukan hal serupa.

Hal itu dilakukan lantaran Wonogiri, katanya, masyarakatnya masih konvensional.

"Tidak bisa hanya sosialisasi di medsos."

"Masyarakat Wonogiri masih berbasis kultur, masyarakat konvensional," kata dia.

Diketahui, seorang warga Wonogiri pada Rabu (18/3/2020) meninggal dunia di RSUD Moewardi Solo.

Pasien berjenis kelamin perempuan itu dinyatakan positif corona.

Dalam riwayat perjalanan, dia sebelumnya mengikuti acara di Bogor. 

Sebelumnya diberitakan, seorang warga di  Kabupaten Wonogiri positif corona meninggal dunia saat dirawat di RSUD Moewardi Solo.

Diketahui dia meninggal pada Rabu (18/3/2020) setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, pemakaman dilakukan malam harinya.

Dengan protap yang berlaku, peti jenazah tidak diperkenan untuk dibuka.

"Sesuai protap, peti ditutup."

"Dari rumah sakit dibawa ke rumah sebentar, lalu dibawa ke makam," kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo dalam sambungan telepon kepada Tribun Jateng, Kamis (19/3/2020).

Pasien berjenis kelamin perempuan itu dirawat di RSUD Moewardi sejak Jumat (13/3/2020).

Sebelumnya dia sempat dirawat di RSUD Amal Sehat Wonogiri, karena kondisi semakin mengkhawatirkan, akhirnya dia dirujuk tim medis ke Solo.

Pasien juga memiliki riwayat kontak dengan pasien positif corona meninggal dunia juga yang dirawat di RSUD Moewardi.

Kedua pasien meninggal ini mengalami penurunan kondisi kesehatan setelah mengikuti acara dari Bogor.

Dengan adanya warga Wonogiri yang meninggal dan dinyatakan positif virus corona, maka Jekek akan telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

Satu di antaranya Dinas Kesehatan setempat.

"Menyikapi ini, kami lakukan kesiapsiagaan," kata Jekek.

3 Orang Meninggal

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengabarkan pasien positif corona di RSUD Moewardi Solo telah meninggal.

Artinya, saat ini sudah ada tiga pasien positif corona di Jateng yang meninggal.

Ganjar Pranowo mengatakan pasien positif corona itu meninggal pada Rabu (18/3/2020) sore.

"Pasien sempat dirawat selama dua hari di RS Moewardi," kata Ganjar di Puri Gedeh, Rabu malam.

Gubernur menerangkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 49 tahun.

Ikut Seminar Bogor

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, pasien merupakan klaster dari seminar Bogor.

"Iya, dia ikut seminar di Bogor," jelasnya.

Artinya, ada 4 pasien positif corona di Jateng dari klaster seminar Bogor.

Dua diantara meninggal dunia.

Keduanya meninggal di RSUD Moewardi.

"Hasil tracking, dia ikut seminar di Bogor."

"Memiliki riwayat perjalanan sama dengan pasien positif corona yang meninggal pertama di Moewardi," katanya.

Pemprov akan terus melacak warga yang ikut seminar di Bogor untuk mencari data peserta seminar.

Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi kasus ini.

"Kami sedang mencari manifes peserta seminar di Bogor itu," imbuhnya.

(Rifqi Gozali)

Setelah 4 Anggota KKB Ditembak Mati, Mahfud MD: Tembagapura Sudah Dikuasai Pemerintah

Zaskia Gotik Akhirnya Terbuka soal Pacar, Ini Alasannya

7 Jus Berikut Ini Bermanfaat Tingkatkan Imunitas Tubuh

Warga Wonogiri Meninggal Positif Corona, Bupati Jekek: Sudah Dimakamkan Malam Harinya, Peti Ditutup

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved