Wabah Virus Corona
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Soal Corona, Pakai Transaksi Nontunai, Minimalisasi Jajan di Luar
DPRD Kota Semarang meminta masyarakat meminimalisasi penggunaan uang tunai saat bertransaksi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang meminta masyarakat meminimalisasi penggunaan uang tunai saat bertransaksi.
Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Kami sarankan kalau bisa menggunakan transaksi nontunai dulu."
"Tapi, kalau memang tidak bisa, baru menggunakan uang tunai."
"Ini dimaksudkan untuk mencegah penularan virus corona," kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim, Kamis (19/3/2020).
• Tak Sengaja Lihat Nomor Pin M-Banking Pelanggan, Elman Teknisi HP di Tegal Curi Rp 45 Juta
• 67 Warga yang Sempat Besuk Korban Positif Corona Meninggal Asal Wonogiri Sudah Terdata
• Bocah Kesugihan Cilacap Kaget Temukan Mayat di Pinggir Sawah, Kapolsek: Diduga ODGJ
• 2 Pasien Baru Positif Virus Corona Dirawat di RSUP Kariadi Semarang, Ini Kata Ganjar
Menurutnya, uang tunai memang rentan menularkan virus.
Dalam sehari, uang kertas maupun koin bisa berpindah tangan ke beberapa orang dengan cepat.
Peredaran itu tanpa diketahui jejak transaksinya.
Karena itu, dia mendorong masyarakat bisa menggunkan transaksi nontunai.
"Selain itu kami juga berharap masyarakat membiasakan mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri dan meminimalisasi jajan di luar," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga menekankan beberapa hal untuk mencegah penularan corona di Kota Semarang, antara lain menghindari kontak fisik untuk sementara waktu, mencuci tangan sesering mungkin, serta segera memeriksakan diri dan menggunakan masker apabila merasa sedang tidak sehat.
Dia juga berharap masyarakat memaksimalkan alat pembayaran nontunai dalam melakukan transaski jual beli.
Menurutnya, imbauan tersebut merupakan langkah preventif pencegahan penyebaran virus corona.
"Pemerintah Kota Semarang terus merinci sedetail mungkin hal-hal yang dirasa berpotensi sebagai media penyebaran virus ini untuk disosialisasikan kepada masyarakat."
"Pertukaran uang tunai bisa berpotensi, maka melakukan transaksi dengan instrument pembayaran nontunai menjadi sikap bijak yang bisa dilakukan bersama," jelasnya.