Berita Blora
Anggota DPRD Blora Marah-marah Dianggap Rendahkan TKW, Judy TKW Asal Cilacap Bikin Surat Terbuka
Anggota DPRD Kabupaten Blora menolak diperiksa kesehatannya setelah pulang dari kunjungan kerja di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: galih permadi
Tapi Bapak lupa bahwa kami adalah PAHLAWAN DEVISA... penghasil devisa terbesar kedua setelah migas...
Bapak mungkin juga lupa bahwa dari devisa kami, mungkin di sana ada anggaran untuk gaji Bapak sehingga Bapak bisa menafkahi keluarga Bapak dengan layak.
Bahkan mungkin mewah. Hal yang bertolak belakang dengan kondisi kami sendiri.
Tapi kami tak mengeluh pak karena kami sadar bahwa Tuhan berikan rejeki tidak pernah tertukar.
Mungkin Bapak juga lupa bahwa devisa kami mungkin saja digunakan oleh negara melalui APBDnya untuk pembangunan infrastruktur yang mungkin juga setiap hari Bapak gunakan.
Inftrastruktur yang kami sendiri hampir tak pernah menikmatinya. Tapi sekali lagi kami tak berkecil hati pak.
Bapak yang terhormat, cobalah Bapak buka sedikit saja naluri Bapak, apa yang salah dengan TKW???
Kami disini bekerja dengan penuh was was memikirkan kondisi keluarga kami di kampung, mengingat Covid-19 sudah mulai masuk ke kampung kampung.
Sementara kami sendiri juga berjibaku dengan virus yang sama.
Bapak yang terhormat... Covid 19 tidak memilih pada siapa dia akan menyerang.
Tak peduli TKW, Teroris, rakyat jelata, bahkan WaliKota dan Menteri pun bisa terinfeksi.
Marilah Pak, buang pemikiran "kolot" Bapak bahwa Bapak bisa "kebal" terhadap Covid 19.
Bapak adalah panutan masyarakat, cobalah berikan contoh yang baik kepada warga Bapak.
Apa yang akan terjadi pada keluarga Bapak, sanak saudara Bapak, tetangga Bapak, warga Blora dan warga Indonesia apabila salah satu dari rombongan Bapak ternyata terinfeksi?????
Cobalah sesekali Bapak belajar pada kami para PMI, dimana kami meski jauh dari Indonesia tapi simpati dan empati kami tak pernah padam.