Wabah virus Corona
Corona Merebak, Ini Lho Cara Stok Makanan Sehat, Jangan Menimbun Mi Instan dan Makanan Beku
Corona Merebak, Ini Lho Cara Stok Makanan Sehat, Jangan Menimbun Mi Instan dan Makanan Beku
Corona Merebak, Ini Lho Cara Stok Makanan Sehat, Jangan Menimbun Mi Instan dan Makanan Beku
TRIBUNJATENG.COM - Tinggal di rumah saja selama masa karantina mandiri, isolasi mandiri, atau social distancing (jaga jarak) di tengah wabah virus corona, butuh kejelian mengelola pola makan.
Terlebih, asupan bergizi lengkap dan seimbang dapat memperkuat sistem daya tahan tubuh menghadapi serangan penyakit seperti Covid-19.
Sayang, demi alasan kepraktisan, banyak orang memborong mi instan dan makanan beku (frozen food) untuk stok pangan selama tinggal di rumah.
Efek jangka panjang makanan instan dan beku
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menyampaikan, pentingnya mengelola manajemen stok pangan saat tinggal di rumah.
"Sebelum belanja, bikin dulu rencana. Mau makan apa selama isolasi mandiri. Ingat, bukan kalap memborong, beli sesuai kebutuhan. Orang lain juga butuh," jelas Tan, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (21/3/2020).
• Kronologi Balita di Yogya Sembuh dari Corona, Orangtua Negatif, Penularan Terjadi saat Jalan-jalan
• Nagita Slavina Kaget Lihat Kemesraan Atta Halilintar dan Aurel: Belum Pacaran Kok Nempel?
• Harusnya Isolasi Mandiri, Ibu di Solo Ini Malah Rewang dan ke Pasar, Kini 17 Rumah Diisolasi
• Robby Purba Posting Soal Kekecewaannya pada Ningsih Tinampi: Saya Harap Ini Sampai ke Ibu Ningsih
Tan menyoroti belakangan banyak orang yang cenderung memborong makanan instan dan beku saat tinggal di rumah saja.
"Jangan stok mi, nugget, sosis, sereal kalau keluarga sudah terbiasa makan sehat.
Bisa-bisa, gara-gara panik belanja, konsumsi keluarga jadi enggak karuan," ujar dia.
Selain dapat mengubah pola makan yang sudah tertata dalam keluarga, kebiasaan baru mengonsumsi makanan instan dan beku juga bisa berdampak bagi kesehatan.
"Jika tidak dikendalikan, kelar pandemi, bisa muncul penyakit baru kayak obesitas, hipertensi, diabetes, atau sindrom metabolik," kata dia.
Alih-alih belanja makanan berpengawet, Tan menyarankan agar orang yang sedang tinggal di rumah untuk isolasi mandiri, karantina mandiri, atau menjalani social distancing untuk mengolah makanan dalam porsi besar untuk stok.
"Siapkan makanan dalam porsi agak besar.
Bisa disimpan sekaligus dibagi-bagi buat orang yang sedang membutuhkan," pesan dia.
Manajemen belanja bahan makanan

Ilustrasi sayuran(shutterstock)
Tan menyarankan keluarga menyiapkan manajemen stok makanan saat tinggal di rumah selama pandemi atau wabah virus corona merebak.
Caranya sebagai berikut:
Sebelum berbelanja, terlebih dahulu catat dan susun menu makanan untuk satu atau dua minggu
Belanja berbagai kebutuhan buah, sayur, bumbu, protein, dan sebagainya sesuai catatan agar tidak berlebihan
Setibanya di rumah, pisahkan bahan makanan kering, basah, dan mudah busuk
Bahan makanan kering seperti beras, kacang merah atau hijau, kembang tahu, lada, garam, kunyit bubuk, pala, dsb. disusun rapi di dalam wadah di lemari dapur
Bahan makanan basah seperti sayur-sayuran dan buah dikupas, dibersihkan, dikeringkan, dan dipotong sesuai kebutuhan.
Masukkan bahan tersebut dalam wadah tertutup dan simpan di freezer Bahan makanan basah seperti ayam, ikan, atau daging, dibersihkan dan dipotong sesuai kebutuhan.
Bumbui sekalian.
Masukkan dalam wadah tertutup per porsi.
Baru simpan di freezer
Menurut Tan, penyimpanan makanan di kulkas yang berjejal sampai pintunya susah ditutup, rentan membuat kulkas jadi sumber infeksi penyakit.
Pasalnya, sirkulasi udara di dalam kulkas yang lembab jadi tidak lancar.
"Kalau semua bahan sudah rapi dan bersih, risiko busuk atau berjamur bisa dihindari," ujar Tan.
Tan membagikan kiat pemilihan sayur yang umurnya bisa awet disimpan di freezer seperti labu siam, terong, dan pare.
Sedangkan untuk sayur yang tidak awet saat disimpan dan tidak bisa dibekukan seperti brokoli, pakcoy, selada, dan tomat, sebaiknya dikonsumsi tiga hari pertama setelah belanja.
Manajemen stok makanan Selain mengelola bahan makanan mentah, orang yang sedang tinggal di rumah selama pandemi Covid-19 juga bisa membuat manajemen stok pangan sehat.
Menurut Tan, Anda bisa menyiapkan lauk dalam porsi besar seperti ayam bumbu kuning, ikan asam padeh, pete balado, cumi masak hitam, sampai bumbu urap.
Setelah matang, Anda simpan bahan makanan tersebut per porsi dalam wadah tertutup (bisa menggunakan plastik klip atau kotak penyimpanan), lalu simpan di freezer.
Jika ingin dihidangkan, hangatkan menu makanan tersebut dengan cara dilumerkan lewat digongseng pakai panci.
"Demi keamanan pangan, sekali dilumerkan, habiskan semuanya. Jangan dibekukan lalu dipanaskan kembali," pesan Tan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan Mi Instan, Begini Stok Makanan Sehat saat Corona Merebak