Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Hartopo Ingin Pencegahan Virus Covid-19 di Kudus Optimal

Plt. Bupati Kudus Hartopo mengaku, ingin tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 telah bekerja lebih optimal.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Rapat Evaluasi Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19 di Command Center, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pandemi virus Covid-19 telah merebak di Indonesia.

Bahkan dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan data terkait Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Di Kudus, kategori orang atau pasien dalam wilayah, terdapat ODP sebanyak 48 orang dan PDP 7 orang.

Sementara kategori luar wilayah, terdapat ODP sebanyak 36 orang dan PDP sebanyak 6 orang.

Data tersebut merupakan data terbaru yang terungkap saat Rapat Evaluasi Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19 di Command Center, Senin (23/3).

Plt. Bupati Kudus Hartopo mengaku, saat ini tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 telah bekerja secara konkret.

Namun, pihaknya meminta tim tersebut untuk memaksimalkan peran camat dan kepala desa/lurah.

Masyarakat harus diedukasi tentang bahaya dan antisipasi virus Covid-19.

"Setelah hampir seminggu terbentuk, saya kira tim Gugus Tugas telah bekerja secara konkret. Untuk lebih memaksimalkan upaya pencegahan, para camat, kepala desa, dan lurah untuk edukasi ke masyarakat," katanya.

Selain itu, Hartopo juga menyoroti terbatasnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis

Rapat Evaluasi Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19 di Command Center, Senin (23/3).
Rapat Evaluasi Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19 di Command Center, Senin (23/3). (IST)

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Kudus harus bersinergi untuk pengadaan APD.

Jika beberapa waktu yang lalu sempat tersiar kabar adanya APD yang kurang memenuhi syarat, Hartopo menyarankan agar APD tersebut tetap dibeli.

Namun, setelah dibeli harus disesuaikan dengan standar yang berlaku.

Hal tersebut perlu dilakukan karena saat ini stok APD jumlahnya terbatas.

"APD jumlahnya terbatas, daripada menunggu pembuatan yang memakan waktu lama, alangkah baiknya APD yang tersedia di pasaran tetap dibeli. Untuk memenuhi standar keamanan maupun medis, perlu dilakukan kajian serta pengecekan lebih lanjut agar APD layak untuk petugas medis," imbuhnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved