Berita Cilacap

Hujan Deras Guyur Sidareja Cilacap, 948 Rumah Terendam Banjir

Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Kecamatan Sidareja, Sabtu, (21/3/2020) pukul 23.00 WIB.

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muh radlis
TRIBUN BANYUMAS/YUNAN SETIAWAN
Kepala UPT BPBD Sidareja Agus Sudaryanto saat ditemui Tribun Banyumas, Minggu, (22/3/2020). (TRIBUNBANYUMAS/YUNANSETIAWAN). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Kecamatan Sidareja, Sabtu, (21/3/2020) pukul 23.00 WIB.

Hujan mulai mereda pada Minggu, (22/3/2020) sekira pukul 02.00 WIB.

Akibatnya, sekira pukul 06.00 WIB beberapa rumah warga terendam banjir.

UPDATE Corona di Indonesia: 65 Kasus Baru Tersebar di 7 Provinsi, Berikut daftar Lengkapnya

UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu

Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi

Dampak Virus Corona di Jateng: Banyak Pembatalan Pesanan Konveksi dan DP Diminta Kembali

Kepala Kantor Unit Pengelola Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan terdapat sekira 948 rumah warga yang terendam banjir.

Agus menerangkan di Kecamatan Sidareja terdapat lima desa yang terdampak banjir.

Yakni di Desa Gunungreja menggenangi 187 rumah, di Desa Sidareja menggenangi 150 rumah, di Desa Tegalsari 213 rumah, di Desa Sidamulya 224 rumah, dan di Desa Saudagaran 162 rumah.

Sementara itu di Kecamatan Kedungreja, terdapat 12 rumah warga di Desa Bangunreja yang terendam banjir.

Kendati menggenangi hampir 1000 rumah warga, kata Agus, warga tidak mengungsi.

Karena kondisi genangan air tidak mencapai 1 meter.

Kalau sudah mencapai satu meter warga akan segera mengungsi di posko pengungsian.

"Patokannya kalau perempatan lampu merah Terminal Sidareja itu terendam banjir, warga baru mengungsi," kata Agus kepada Tribunbanyumas.com, Minggu, (22/3/2020).

Selain itu, ujar Agus, banjir yang menggenangi 948 rumah warga tidak disebabkan turunnya hujan saja.

Genangan air itu juga disebabkan limpasan air dari Sungai Citengah.

"Karena Sungai Citengah tidak punya tanggul, makanya air mudah mengalir ke rumah warga," ujarnya menambahkan.

Menurut Agus, Sungai Citengah itu perlu dibuat tanggul agar setiap hujan deras datang rumah warga tidak mudaj tergenang air.

Kendati, kata Agus, Sidareja memang daerah cekungan yang menerima limpahan air dari Wanareja dan Majenang, tetapi dengan tanggul itu setidaknya bisa meminimalisir banjir.(yun).

Tim Inspektorat Kodam IV Diponegoro Cek Keluarga Asuh Satgas TMMD Reguler Pekalongan

Tim Wasev Kodam Diponegoro Tinjau RTLH TMMD Reguler Pekalongan

Hartopo Ingin Pencegahan Virus Covid-19 di Kudus Optimal

Bentuk Satgas Corona, UMP Dirikan Posko dan Bagikan Ribuan Hand Sanitizer Kepada Masyarakat

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved