Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pantura

FAKTA Penumpang Bus Primajasa yang Meninggal, Ini Hasil Pemeriksaan Dokter

Dalam video berdurasi singkat itu terlihat beberapa petugas medis mengevakuasi penumpang yang meninggal.

Twitter
Penumpang Bus Primajasa 

TRIBUNJATENG.COM - Belum lama ini beredar video evakuasi seorang penumpang bus yang meninggal dunia.

Video evakuasi penumpang meninggal dunia itu beredar di media sosial sejak Minggu (22/3/2020) kemarin.

Dalam video berdurasi singkat itu terlihat beberapa petugas medis mengevakuasi penumpang yang meninggal.

Sejumlah petugas medis itu tampak mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan lain sebagainya.

Video tersebut pun sontak diperbincangkan pengguna media sosial.

Terlebih saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi virus corona atau Covid-19.

WASPADALAH! Gelombang Tinggi Besok 24 Maret 2020, Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali Capai 4 Meter

Rupiah Hari Ini: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Dibuka pada Rp 16.500

Tak sedikit yang bertanya-tanya terkait penyebab meninggalnya penumpang tersebut.

Viralnya video evakuasi penumpang bus yang meninggal itu pun membuat pihak kepolisian turun tangan.

Dilansir dari Kompas.com, kejadian itu terjadi di kilometer 102 Tol Cipali, Subang, Jawa Barat.

Bus tersebut merupakan bus jurusan Kuningan-Bekasi.

Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani membenarkan adanya penumpang bus yang meninggal dunia.

Teddy pun mengungkapkan penyebab meninggalnya penumpang bus tersebut.

Dijelaskannya bahwa penumpang bus itu meninggal dunia bukan karena terinfeksi virus corona

Penumpang bus tersebut, lanjut dia, meninggal dunia akibat sakit maag kronis.

"Itu bukan karena corona, berdasarkan pemeriksaan dokter karena maag kronis," kata Teddy saat dihubungi, Senin (23/3/2020).

Pengabdian Dokter Handoko di Usia 80 Tahun Tak Kenal Lelah

TRAGIS! Pengendara Motor Supra Terseret Banjir di Desa Reco Wonosobo, Korban Belum Ditemukan

Kejadian itu bermula ketika bus tersebut berhenti di Rest Area 102 untuk mengisi bahan bakar.

Saat itu, ada penumpang yang berada di sebelah korban melaporkan ke sopir tentang kondisi korban.

Korban sudah dalam keadaan tak sadarkan diri saat bus berhenti di rest area.

Selanjutnya, sopir melanjutkan perjalanan ke RSUDP Ciereng Subang untuk mengantar penumpang yang sudah tak sadarkan diri itu.

"Oleh sopir, yang bersangkutan diantarkan menggunakan Bus ke RSUD Ciereng Subang, karena lokasinya paling dekat," ucap Teddy.

Setibanya di RSUD Ciereng Subang, petugas medis pun langsung mengevakuasi penumpang yang tak sadarkan diri itu.

Petugas medis mengenakan APD lengkap saat mengevakuasi penumpang itu.

"Nah, oleh orang yang merekam video, dikira karena corona," ungkapnya.

Teddy tak menampik jika video viral tersebut sempat membuat masyarakat khawatir.

Inilah Penjelasan Manajemen Lion Air tentang Pilotnya yang Meninggal Dunia telah Dimakamkan

Rupiah Hari Ini: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Dibuka pada Rp 16.500

Pasalnya, ada saja yang mengaitkan kejadian itu dengan virus corona.

"Itu termasuk hoaks. Bisa diproses itu," ujar Teddy.

Kejadian hampir serupa juga terjadi di dalam KRL

Beberapa wakatu lalu Media sosial kembali dihebohkan video viral seorang penumpang KRL diduga terpapar virus corona.

Seperti diwartakan TribunJakarta.com, VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menegaskan, peristiwa yang beredar dalam video tersebut yakni di dalam kereta rel listrik (KRL) nomor 1576, relasi stasiun Angke menuju Bogor.

Penumpang tersebut, kata Anne, sedang mengalami sakit maag atau lambung.

"Penumpang tersebut bukan kena corona, tapi sakit maag," kata Anne, saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Kamis (19/3/2020).

Anne menegaskan, kejadian itu terjadi pada Selasa, 17 Maret 2020, di stasiun Pondok Cina.

"Kejadiannya dua hari lalu, Selasa (17/3/2020). Petugas yang di lokasi segera membantu dan langsung dibawa ke pos kesehatan stasiun," jelas Anne.

"Habis itu, dia (penumpang) membaik dan dapat melanjutkan perjalanannya," lanjut Anne.

Beberapa hari lalu media sosial juga dihebohkan dengan video seorang penumpang kereta rel listrik (KRL) diduga terpapar virus corona (Covid-19).

Dalam video tersebut, menunjukkan seorang penumpang KRL tampak lemas dan dibantu petugas setempat, di stasiun Duren Kalibata.

Anne Purba juga angkat bicara ihwal video viral tersebut.

Anne mengatakan, video viral tersebut tiada hubungannya dengan penyebaran virus corona.

Anne menegaskan, penumpang tersebut sedang lemas di dalam KRL Nomor 1364 tujuan Bogor - Jatinegara.

"Petugas KCI di stasiun Duren Kalibata menolong penumpang KRL yang lemas di dalam KRL nomor 1364 relasi Bogor -Jantinegara," kata Anne, saat dikonfirmasi, Rabu (18/3/2020).

Anne menyebut, insiden ini terjadi pada Sabtu (14/3/2020), pukul 11.40 WIB.

"Saat berhenti di stasiun tersebut pada Sabtu (14/3) sekitar pukul 11.40 WIB," ujarnya.

Petugas setempat, lanjutnya, sedang berada di peron 1 stasiun Duren Kalibata, pun langsung menandu seusai mendapat laporan dari pengguna jasa lainnya.

"Ada yang minta tolong, petugas keamanan langsung bawa tandu," ucap Anne.

Anne melanjutkan, petugas keamanan tersebut segera membawa penumpang lemas itu menuju satu di antara ruangan, pada stasiun Duren Kalibata.

"Ya setelah itu, kondisi penumpang yang lemas sudah membaik dan lanjut naik KRL lagi," ujarnya.

Akibat hal ini, Anne mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bijak menggunakan media sosial.

"Stop sebar kepanikan dengan menyebarkan video atau gambar di stasiun atau KRL," imbau Anne.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved