Wabah Virus Corona
Kapolres Sampai Bilang Akan Sujud Memohon agar Warga Bubar demi Cegah Penyebaran Virus Corona
Para petugas di sejumlah daerah terpaksa membubarkan acara resepsi pernikahan atau kerumunan warga di tempat-tempat hiburan.
TRIBUNJATENG.COM, KUBU RAYA - Untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk menerapkan social distancing atau menghindari kerumunan.
Imbauan orang nomor satu di Indonesia itu sepertinya masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Para petugas di sejumlah daerah terpaksa membubarkan acara resepsi pernikahan atau kerumunan warga di tempat-tempat hiburan.
• Beredar Pesan WA Foto Terakhir Dokter Hadio Sebelum Meninggal Tangani Pasien Corona, Ini Faktanya
• Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Didi Kempot Godfather of Broken Heart dengan Si Cantik Yen Vellia
• Jelang Ramadhan dan di Tengah Wabah Virus Corona, Harga Daging Sapi di Jateng Mulai Merangkak Naik
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Indrawati dan Anaknya Meninggal Kecelakaan Terlindas Truk Trailer
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat misalnya.
Sejumlah warung kopi (warkop) dan kafe di seputaran jalan menuju Bandara Supadio Pontianak, masih tetap buka dan melayani pengunjung.
"Bahkan saat dibubarkan pun, mereka hanya pindah ke tempat lain, bukan pulang ke rumah," kata Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).
Hal tersebut tentu saja membuat dongkol, karena seluruh aparatur negara bekerja siang malam agar dapat mencegah penyebaran virus corona.
Dalam sebuah video yang beredar, tampak Yani berucap akan sujud jika warga masih tetap tidak membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Saya sampai mengatakan (akan sujud) itu karena kami sudah imbau berkali-kali, tapi mereka tetap duduk.
Bahkan ada yang tertawa saat kami menyampaikan imbuan, seolah Covid-19 ini biasa saja," ujar Yani.
Menurut dia, hampir seluruh warga yang nongkrong tersebut adalah pelajar.
Padahal mereka harusnya tetap tinggal di rumah dan mengisolasi diri.
"Namun faktanya mereka malah ada di lokasi tersebut (warkop dan kafe)," ucap Yani.
Virus corona atau Covid-19 telah menjadi pandemi di seluruh dunia, tanpa terkecuali di Indonesia.
Pasien positif Covid-19, hingga Minggu (22/3/2020) siang, terdata sebanyak 514 yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
Sementara di Kalimantan Barat, sejak virus corona mewabah dan menjadi pandemi hingga Sabtu (22/3/2020), ada sebanyak 34 pasien dalam pengawasan Covid-19.
Sebanyak 2 pasien di antaranya dinyatakan positif Covid-19;
12 pasien negatif Covid-19 dan keluar;
19 pasien masih dirawat di ruang isolasi dan 1 orang meninggal dunia saat menunggu hasil uji laboratorium.
Rumah sakit yang menangani pasien-pasien tersebut adalah, RSUD Soedarso Pontianak mengisolasi 5 pasien;
RSUD Abdul Azis Singkawang 6 pasien;
Rumah Sakit Mitra Medika 1 orang;
RSUD Kabupaten Sambas 3 pasien;
RSUD Pemangkat 1 pasien;
RSUD Melawi 1 pasien;
RSUD Kartika Husada 1 pasien;
RSUD Agoesdjam Ketapang 1 pasien;
dan RSUD Sintang 2 pasien.
Masing-masing pasien yang positif Covid-19 diisolasi di RSUD Soedarso Pontianak dan RSUD Abdul Azis Singkawang, Kalimantan Barat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ini Ceritakan Sulitnya Minta Warga Tetap di Rumah: Ada yang Tertawa Saat Diimbau"
• Kadinkes Cilacap Marah Data PDP Virus Corona Meninggal Diumbar Lengkap dalam Medsos, Tak Manusiawi
• Ini Cara Membersihkan Pakaian dan Aksesoris agar Terhindar dari Virus Corona
• Dampak Virus Corona di Jateng: Banyak Pembatalan Pesanan Konveksi dan DP Diminta Kembali
• Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi