Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Heboh Keluarga PDP Corona Nekat Bawa Pulang Jenazah, Buka Bungkus Plastik dan Makamkan Sendiri

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona meninggal di Sulawesi Tenggara, jenazah dibawa pulang keluarga ke rumah untuk dimakamkan sendiri.

Editor: m nur huda
Tangkap layar KompasTV
Keluarga dari pasien PDP corona yang meninggal dunia di Kolaka, Sulawesi Tenggara, nekat membawa jenazah pulang ke rumah untuk dimakamkan. 

TRIBUNJATENG.COM, SULAWESI TENGGARA -  Peristiwa heboh terjadi saat seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona meninggal di Sulawesi Tenggara, pihak keluarga nekat membawa jenazah pulang ke rumah untuk dimakamkan sendiri.

Tak hanya itu, jenazah PDP corona berusia 34 tahun yang masih terbungkus plastik dimasukkan dalam mobil pribadi, bukan ambulans.

Selanjutnya, setibanya di rumah duka, sejumlah sanak saudara dan kerabat telah menanti jenazah yang dibawa dari rumah sakit.

Mayoritas ODP Corona di Kalbar Pekerja Migran dari Malaysia, Jumlah Terbaru Mencapai 1.938 Orang

Firza Husein Usul Fadli Zon dan Rizal Ramli Diisolasi Karena Nyinyir Ke Pemerintah soal Corona

Ahli Medis China Peringatkan Adanya Gejala Gelombang Susulan Wabah Virus Corona

Social Distancing Tak Digubris Warga, Inggris Kini Terapkan Lockdown Keras, Patroli Diperketat

Pihak keluarga juga membuka plastik pembungkus jenazah.

Selanjutnya memandikan jenazah seperti jenazah pada umumnya.

Kemudian memakamkan seperti biasa.

Dilansir dari KompasTV, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kolaka, Muhammad Aris, mengatakan peristiwa ini terjadi pada Senin (23/3/2020).

Saat jenazah tiba di rumah duka, langsung dikerumuni masyarakat setempat.

"Semua prosesi begitu cepat dilakukan.

Dimandikan kemudian dibawa ke pemakaman," katanya.

Selain itu, Muhammad Aris juga membenarkan adanya pihak keluarga membuka plastik bungkus jenazah PDP corona tersebut.

"Betul, pihak keluarga membuka plastik itu dan melakukan prosesi mayat seperti biasa.

Jadi tidak ada prosedur (penanganan PDP) yang dilakukan, pemakaman juga seperti biasanya," katanya.

Atas peristiwa ini, lanjutnya, langkah yang dilakukan pemerintah adalah akan melakukan pemetaan pada warga setempat.

"Jadi seluruh yang sempat kontak dengan mayat ini kami selanjutnya menganjurkan isolasi mandiri, kemudian menunggu perkembangan.

Langkah awal mungkin keluarga yang kontak langsung akan kami isolasi," katanya.

Terkait hasil uji laboratorium dari jenazah PDP corona yang meninggal diharapkan akan keluar secepatnya.

"Biasanya seperti sebelumnya sekitar 4 hari.

 Kami berharap secepatnya," katanya.

Sebelumnya, seorang (PDP) Covid-19 berjenis kelamin perempuan usia 34 tahun dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (23/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto membenarkan informasi itu.

Menurut dia, pasien itu dirawat sejak tiga hari sebelumnya di ruangan isolasi.

Pada Senin (23/3/2020), petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra melakukan uji swab, meski pasien itu sudah meninggal dunia.

Guru Besar UGM Meninggal karena Positif Corona, Sebelumnya Sempat Ke Acara Pernikahan di Jakarta

Sjarif mengatakan, pasien ini mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat.

Merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.

"Meninggal karena faktor penyakitnya, bronko pneumonia.

Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen.

Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Sjarif dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).

Sjarif juga mengungkapkan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah.

Pulang ke Indonesia pertengahan Februari 2020.

Selanjutnya, pasien masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan pada 18 Maret dirujuk di RSUD Bahteramas.

Meski sudah meninggal, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tetap mengambil sampel liur tenggorokan (swab).

Tengah diuji di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Hasil laboratorium itu nantinya akan memastikan apakah korban terinfeksi virus corona atau tidak.

"Standar Covid-19, sebelum positif kita lakukan," ujarnya.

Pihak rumah sakit, lanjut Sjarif, sempat mendapat kendala dari keluarga korban karena tak mengizinkan jenazah dibawa dengan ambulans.

Lebih lanjut, Sjarif menambahkan, saat ini pihaknya masih merawat 3 pasien yang dinyatakan positif corona dan saat ini dalam kondisi baik.

Selain itu ada juga 3 orang dalam pemantauan (ODP) dan masih menunggu hasil lab dari Jakarta.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu PDP Corona di RS Bahteramas Sultra Meninggal"

Suporter PSCS Cilacap Tetap Dukung Meski Kompetisi Terhenti Akibat Pandemi Virus Corona

Mayoritas ODP Corona di Kalbar Pekerja Migran dari Malaysia, Jumlah Terbaru Mencapai 1.938 Orang

Hulk Pesepakbola Brasil Nikahi Keponakan Mantan Istrinya setelah 5 Bulan Berkencan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved