Berita Semarang
Jam Operasional PKL Dibatasi hingga Pukul 22.00, Hanya Boleh Layani Take Away dan Delivery Order
Jam Operasional PKL DibaPemerintah Kota (Pemkot) Semarang membatasi jam operasional pedagang kaki lima (PKL) hingga pukul 22.00.tasi hingga Pukul 22.0
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
Jam Operasional PKL Dibatasi hingga Pukul 22.00, Hanya Boleh Layani Take Away dan Delivery Order.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membatasi jam operasional pedagang kaki lima (PKL) hingga pukul 22.00.
Pembatasan tersebut disampaikan saat Satpol PP Kota Semarang melakukan sosialisasi gabungan mencegah penyebaran corona (covid-19) bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, Polrestabes Semarang, TNI, dan beberapa stakeholder, Selasa (24/3/2020) malam.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, pembatasan jam operasional ini sudah disepakati oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang.
• Heboh Keluarga PDP Corona Nekat Bawa Pulang Jenazah, Buka Bungkus Plastik dan Makamkan Sendiri
• Pengurus Masjid Menara Tolak Imbauan MUI Untuk Tidak Gelar Sholat Jumat
• MUI Jateng Serukan Pengurus Masjid Sementara Tiadakan Jumatan dan Salat 5 Waktu Berjamaah
• Guru Besar UGM Meninggal karena Positif Corona, Sebelumnya Sempat Ke Acara Pernikahan di Jakarta
"Sudah disepakati semua PKL pukul 22.00 tutup," tegas Fajar usai sosialisasi.
Selain membatasi jam operasional, lanjut Fajar, pemerintah juga mengimbau para PKL tidak melayani pembeli untuk makan di tempat.
PKL diminta hanya melayani take away atau dibungkus untuk dibawa pulang dan delivery order melalui jasa antar.
Dengan demikian, akan mengurangi kerumunan massa untuk pencegahan penyebaran covid-19.
Ditegaskan Fajar, petugas akan terus melakukan penyisiran ke sejumlah jalan protokol.
Apabila PKL masih buka hingga pukul 22.00, petugas Satpol PP Kota Semarang akan langsung meminta untuk tutup.
Sedangkan, apabila menjumpai PKL yang menimbulkan kerumunan, pihaknya tak segan mengambil gerobaknya.
"Kalau ada yang melanggar, kami bubarkan. Kami angkut gerobaknya," tandasnya.
Dia juga berharap, masyarakat harus saling menyadari kondisi saat ini bahwa covid-19 sudah menjadi pandemi.
Pemerintah Pusat, Polri, dan Pemerintah Daerah pun sudah mengimbau agar tidak berkerumun.
Dia berharap, masyarakat bisa menjalankan imbauan tersebut.
Tim menyisir sejumlah jalan protokol untuk menyosialisasikan pencegahan penyebaran corona di antaranya kawasan Simpanglima, Jalan Gajahmada, Jalan Tanjung, Jalan Thamrin, dan kawasan Taman Indonesia Kaya.
Dari hasil penyisiran, menurut Fajar, kondisi di Kota Semarang nyaman dan kondusif.
Masyarakat sudah mulai mengurangi kerumunan.
Dalam sosialisasi tersebut, petugas Dinas Kesehatan juga turut memeriksa suhu tubuh para PKL dan pembeli. Tim juga menyisir ke beberapa rumah makan untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh pelayan dan pembeli.
"Tadi ada satu orang dari rumah makan di Jalan Gajahmada yang suhunya 38,8 derajat celcius. Kami langsung beri rujukan untuk periksa lebih lanjut," katanya.
Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Rina Roostiyani menambahkan, adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat Semaramg dapat terbebas dari wabah covid-19.
"Kerjasama antara TNI, Polri, dan Satpol PP untuk menyosilisasikan mudah-mudahan bisa membuat covid-19 segera musnah," ucapnya.
Seorang PKL Jalan Gajah Mada, Nur mengatakan, akan mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Hal ini agar menjadi kebaikan bersama.
"Tadi diminta untuk melayani bungkus saja. Kami laksanakan," ucapnya. (eyf)
• Mayoritas ODP Corona di Kalbar Pekerja Migran dari Malaysia, Jumlah Terbaru Mencapai 1.938 Orang
• Firza Husein Usul Fadli Zon dan Rizal Ramli Diisolasi Karena Nyinyir Ke Pemerintah soal Corona